Contoh ceramah Maulid Nabi menyentuh hati berikut dapat dijadikan referensi untuk disampaikan di momen perayaan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Maulid Nabi adalah momen yang sangat istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW ini tak hanya menjadi waktu untuk bersyukur, tetapi juga kesempatan untuk merenungkan ajaran-ajaran beliau yang mulia.Kapan Maulid Nabi 2024?Menyampaikan ceramah dalam perayaan Maulid Nabi bisa menjadi sarana penting untuk memberikan pesan-pesan yang penuh makna dan menginspirasi.
Selain itu, harapan lainnya dari ceramah tentang Maulid Nabi ini, tentu bisa membuat siapa saja yang mendengarnya jadi lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT serta mengikuti ajaran dan sunnah Nabi.
Contoh ceramah Maulid Nabi
Dirangkum dari laman NU, berikut contoh ceramah Maulid Nabi menyentuh hati dengan berbagai tema.
1. Tema ceramah: Maulid Nabi, Kelahiran Sang Pembawa Rahmat
Ma\’asyiral muslimin rahimakumullah.
Pada hari yang mulia ini, khatib menyeru kepada jamaah sekalian untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah dengan semaksimal mungkin, yakni takwa dalam artian menjauhi segala larangan yang ditetapkan Allah subhanahu wa ta\’ala dan menjalankan perintah-Nya. Karena dengan takwa, kita akan diberi solusi oleh Allah di setiap problematika hidup yang kita alami, juga akan ada rezeki melimpah yang datang kepada kita tanpa kita sangka-sangka.
Bulan ini adalah bulan Rabiul Awal, bulan mulia di mana penutup para nabi dan rasul dilahirkan ke dunia ini. Ya, beliaulah Baginda Besar Nabi Muhammad shallallahu \’alahi wa sallam. Nabi akhir zaman, tidak ada lagi nabi-nabi setelahnya.
Jamaah yang dirahmati Allah subhanahu wa ta\’ala, Di bulan Maulid ini, seyogianya bagi kita untuk banyak-banyak bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta\’ala karena telah mengutus seorang nabi yang menjadi suri teladan yang mulia.
Nabi diutus ke muka bumi ini tak lain adalah sebagai rahmat bagi seluruh alam, sebagaimana Allah subhanahu wa ta\’ala berfirman dalam surah al-Anbiya ayat 107:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.
Imam al-Baidhawi dalam kitab tafsirnya menyebutkan sebab disebutnya pengutusan Nabi Muhammad shallallahu \’alahi wa sallam sebagai rahmat dan kasih sayang bagi seluruh alam ialah karena diutusnya Nabi ke seluruh dunia di muka bumi ini menjadi sumber kebahagiaan dan kebaikan bagi kehidupan mereka di dunia maupun di akhirat kelak.
Kasih sayang yang disebarkan Nabi shallallahu \’alahi wa sallam bukanlah hanya ucapan semata, akan tetapi dalam hidup keseharian beliau praktikkan dan implementasikan dengan nyata. Kasih sayang ini bentuknya universal kepada seluruh makhluk ciptaan Tuhan. Bahkan kepada orang musyrik pun Nabi Saw berlaku santun dan mengasihi.
Semoga di bulan Maulid ini kita dapat meneladani sifat dan akhlak mulia Rasulullah, yang mana dalam mencontoh dan menerapkan akhlaknya terdapat kemaslahatan yang akan kita dapatkan, baik di dunia maupun di akhirat.
Wassalamu\’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.Maulid Diba: Pengertian, Bacaan, dan Keutamaannya2. Tema ceramah: Meneladani Sifat dan Akhlak Rasulullah
Assalamu\’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Saudaraku yang saya cintai karena Allah,
Hari ini kita berkumpul dalam suasana penuh berkah dan kegembiraan untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, sosok yang menjadi rahmat bagi semesta alam. Maulid Nabi adalah momen yang penuh makna, saatnya kita merefleksikan kehidupan dan perjuangan Nabi yang tiada tara. Mari kita renungkan bersama-sama nilai-nilai yang beliau ajarkan dan bagaimana kita bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Nabi Muhammad SAW lahir di tahun gajah, pada tanggal 12 Rabiul Awal, di tengah-tengah masyarakat Arab yang kala itu diliputi dengan kebodohan dan kesenjangan sosial. Beliau datang sebagai utusan Allah untuk membawa cahaya dan petunjuk, sebuah perubahan besar yang mengubah arah sejarah umat manusia. Dalam al-Qur\’an, Allah SWT berfirman, \”Dan tidak Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.\” (QS. Al-Anbiya: 107).
Saudaraku,
Dalam perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW, kita menemukan berbagai teladan yang bisa kita ambil sebagai pedoman. Salah satu sifat beliau yang paling menonjol adalah rahmat atau kasih sayang.
Rasulullah SAW tidak hanya memperlakukan sesama Muslim dengan kasih sayang, tetapi juga mengajarkan kita untuk menghormati dan berlaku baik terhadap semua makhluk hidup.
Beliau pernah bersabda, \”Barangsiapa tidak menyayangi manusia, maka Allah tidak akan menyayanginya.\” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kita juga harus meneladani kejujuran dan integritas Nabi Muhammad SAW. Sebelum diangkat menjadi nabi, beliau dikenal sebagai Al-Amin, orang yang tepercaya.
Kejujuran dan kepercayaan adalah landasan penting dalam membangun hubungan yang kuat dan harmonis dengan sesama. Dalam setiap aspek kehidupan kita, mari kita upayakan untuk selalu berkata jujur dan berlaku adil.
Salah satu ajaran utama Nabi Muhammad SAW adalah kesabaran. Dalam menghadapi berbagai tantangan dan cobaan, beliau menunjukkan keteguhan hati dan kesabaran yang luar biasa.
Saat menghadapi penolakan dan penghinaan dari kaum Quraisy, Nabi tetap bersabar dan tidak pernah membalas keburukan dengan keburukan. Sebaliknya, beliau membalasnya dengan doa dan harapan agar Allah SWT membimbing mereka ke jalan yang benar.
Allah berfirman dalam Surat Ali Imran ayat 159:
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Artinya: \”Maka, berkat rahmat Allah engkau (Nabi Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauh dari sekitarmu. Oleh karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan (penting). Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.\”
Saudaraku, di hari Maulid Nabi ini, marilah kita merenungkan sejauh mana kita sudah menerapkan ajaran Nabi dalam kehidupan kita sehari-hari.
Apakah kita sudah mencontoh sifat-sifat mulia beliau? Apakah kita sudah menjadikan kasih sayang, kejujuran, dan kesabaran sebagai bagian dari karakter kita?
Mari kita jadikan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini sebagai momentum untuk memperbaiki diri, meningkatkan ibadah, dan mempererat tali silaturahmi. Semoga dengan meneladani kehidupan Rasulullah SAW, kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih bermanfaat bagi umat.
Akhir kata, mari kita berdoa kepada Allah SWT agar kita selalu diberi hidayah dan kekuatan untuk mengikuti jejak Rasulullah SAW dalam setiap aspek kehidupan kita. Semoga kita semua mendapatkan syafaat beliau di hari kiamat nanti.
Wassalamu\’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.Bacaan Doa Pembuka dan Penutup Acara Maulid Nabi3. Tema ceramah: Amalan yang Dianjurkan saat Maulid Nabi
Ma\’asyiral Muslimin rahimakumullah.
Mengawali ceramah di hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata\’ala dengan melakukan semua kewajiban dan meninggalkan seluruh yang diharamkan.
Kaum Muslimin jama\’ah rahimakumullah,
Dalam sebuah hadits mauquf dari sahabat \’Abdullah bin Mas\’ud radhiyallahu \’anhu, ia berkata:
مَا رَءَاهُ الْمُسْلِمُوْنَ حَسَنًا فَهُوَ عِنْدَ اللهِ حَسَنٌ، وَمَا رَءَاهُ الْمُسْلِمُوْنَ قَبِيْحًا فَهُوَ عِنْدَ اللهِ قَبِيْحٌ (قال الحافظ ابن حجر: هذا موقوفٌ حسَنٌ)
\”Sesuatu yang dinilai dan disepakati sebagai perkara yang baik oleh kaum muslimin, maka ia menurut Allah baik, dan sesuatu yang dinilai dan disepakati sebagai perkara buruk oleh kaum muslimin, maka ia menurut Allah buruk\” (al Hafizh Ibnu Hajar berkata: \”Hadits ini adalah hadits mauquf yang hasan\”).
Ma\’asyiral Muslimin rahimakumullah, di antara perkara yang dinilai baik oleh kaum muslimin dari masa ke masa dan disepakati sebagai sesuatu yang disyariatkan adalah merayakan Maulid Baginda Nabi Muhammad shallallahu \’alaihi wasallm. Merayakan Maulid termasuk kebaikan yang diganjar pahala yang agung.
Sebab dengan peringatan maulid, seseorang menampakkan suka cita dan kebahagiaan atas kelahiran Nabi yang mulia. Peringatan maulid, meskipun tidak pernah dilakukan di masa Nabi shallallahu \’alaihi wasallm, namun ia termasuk bid\’ah hasanah yang disepakati kebolehannya oleh para ulama. Peringatan maulid pertama kali dilakukan di awal abad ke tujuh hijriah oleh raja al-Muzhaffar, seorang raja yang mujahid, berilmu dan bertakwa. Beliau adalah penguasa Irbil, salah satu wilayah di Irak.
Dalam peringatan maulid yang ia laksanakan, ia mengundang banyak para ulama di masanya. Mereka semua menganggap baik apa yang dilakukan oleh raja al-Muzhaffar. Mereka memujinya dan tidak mengingkarinya.
Ma\’asyiral Muslimin rahimakumullah, Al Hafizh as-Suyuthi ketika ditanya tentang peringatan maulid Nabi, beliau menjawab:
أَصْلُ عَمَلِ الْمَوِلِدِ الَّذِيْ هُوَ اجْتِمَاعُ النَّاسِ وَقِرَاءَةُ مَا تَيَسَّرَ مِنَ القُرْءَانِ وَرِوَايَةُ الأَخْبَارِ الْوَارِدَةِ فِيْ مَبْدَإِ أَمْرِ النَّبِيِّ وَمَا وَقَعَ فِيْ مَوْلِدِهِ مِنَ الآيَاتِ، ثُمَّ يُمَدُّ لَهُمْ سِمَاطٌ يَأْكُلُوْنَهُ وَيَنْصَرِفُوْنَ مِنْ غَيْرِ زِيَادَةٍ عَلَى ذلِكَ هُوَ مِنَ الْبِدَعِ الْحَسَنَةِ الَّتِيْ يُثَابُ عَلَيْهَا صَاحِبُهَا لِمَا فِيْهِ مِنْ تَعْظِيْمِ قَدْرِ النَّبِيِّ وَإِظْهَارِ الْفَرَحِ وَالاسْتِبْشَارِ بِمَوْلِدِهِ الشَّرِيْفِ ﷺ
\”Pada dasarnya peringatan maulid, berupa berkumpulnya orang, membaca Al-Qur`an, meriwayatkan hadits-hadits tentang permulaan sejarah Nabi dan tanda-tanda yang mengiringi kelahirannya, kemudian disajikan hidangan lalu dimakan dan bubar setelahnya tanpa ada tambahan-tambahan lain, adalah termasuk bid\’ah hasanah (perkara yang baik, meskipun tidak pernah dilakukan pada masa Nabi) yang pelakunya akan memperoleh pahala, karena itu merupakan perbuatan mengagungkan Nabi dan menampakkan rasa gembira dan suka cita dengan kelahiran Nabi yang mulia\” (Disebutkan dalam karya beliau, Husnul Maqshid fi \’Amalil Maulid).
Demikian ceramah singkat di hari yang penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua. Amin ya Rabbalalamiin.
Wassalamu\’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Itulah kumpulan contoh ceramah Maulid Nabi menyentuh hati. Semoga isi ceramah tersebut bisa memberikan pengertian mendalam tentang makna Maulid Nabi Muhammad SAW, serta mendorong pendengar untuk menerapkan ajaran-ajaran Nabi dalam kehidupan sehari-hari.