Isra Mikraj merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi bagi umat Islam. Namun apakah kamu sudah tahu mana penulisan Isra Miraj atau Isra Mikraj yang benar?
Pasalnya, terdapat penulisan Isra Mikraj yang bervariasi muncul di internet, seperti Isra Miraj, Isra\’ Mi\’raj, Isra Mi\’raj, Israk Mikraj, dan Isra Mikraj.Ikhtiar: Pengertian, Manfaat, dan Cara Melakukannya dalam IslamBanyaknya variasi penulisan istilah tersebut membuat sebagian muslim kebingungan bagaimana penulisan yang tepat dan baku.
Untuk menjawabnya, simak penjelasannya di bawah ini yang dihimpun dari berbagai sumber.ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}Penulisan Isra Miraj atau Isra Mikraj yang benar?
Penulisan kata baku yang benar adalah Isra Mikraj. Sebab saat mencari di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, Isra Mikraj memiliki arti.
Isra Mikraj adalah peristiwa perjalanan Nabi Muhammad Saw dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa, langsung ke Sidratulmuntaha (di langit ketujuh) pada malam hari yang menghasilkan perintah sholat lima waktu.
Sementara, ketika memasukkan dua kata Isra Miraj di KBBI tidak ditemukan dalam penelusuran. Hal tersebut menandakan bahwa Isra Miraj bukanlah kata baku.
Kata baku sendiri adalah kata yang sesuai dengan pedoman atau kaidah bahasa yang telah ditetapkan, seperti dikutip dari buku Pedoman Kata Baku dan Tidak Baku Dilengkapi Ejaan yang Disempurnakan (2014).
Akan tetapi, meski Isra Miraj bukan termasuk kata baku, tetapi kata-kata ini masih sering dijumpai dalam penulisan. Hal itu karena masih banyak orang yang keliru dalam menuliskannya.

Makna Isra Mikraj dalam Islam
Setiap tanggal 17 Rajab, umat Islam memperingati Isra Mikraj. Tujuannya untuk mengenang perjalanan spiritual Nabi Muhammad Saw dari dua titik yang berbeda yakni dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa (Isra).Pilihan RedaksiTakdir Muallaq: Pengertian, Dalil, dan ContohnyaApa Itu Wali Hakim dan Tugasnya dalam PernikahanApa Itu Khulu, Syarat, dan Hukumnya dalam IslamKemudian dilanjutkan dengan perjalanan ke langit menemui Allah Swt (Mikraj) ditemani Malaikat Jibril.
Isra Mikraj menjadi peristiwa yang menguji keimanan bagi umat Islam. Sebab, peristiwa ini berada dalam wilayah spiritual yang tampak irasional bagi orang awam, seperti yang dijelaskan dalam buku Reinventing Isra Mikraj (2018).
Dalam bahasa Arab, kata Isra menurut bahasa artinya berjalan di waktu malam atau membawa berjalan di waktu malam hari, seperti merujuk buku Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad Saw Jilid 2.
Sementara itu, dalam Al Quran, arti kata Isra dinyatakan oleh Allah Swt dengan firman-Nya yang termaktub dalam surah Ad-Dukhan ayat 23.
فَاَسْرِ بِعِبَادِيْ لَيْلًا اِنَّكُمْ مُّتَّبَعُوْنَۙ ٢٣
Artinya: \”(Allah berfirman,) \”Oleh karena itu, berjalanlah dengan hamba-hamba-Ku pada malam hari. Sesungguhnya kamu akan dikejar.\”
Namun dalam kitab-kitab Islam, arti dari kata Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidilharam (Mekah) ke Masjidilaqsha (Palestina) di waktu malam hari. Hal ini berdasarkan pada firman Allah Swt yang termaktub dalam surah Al Isra ayat 1,
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ ١
Artinya: \”Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.\”
Kemudian kata Mikraj menurut bahasa Arab adalah tangga atau alat untuk naik dari bawah ke atas. Dalam Al Quran kata Mikraj dinyatakan oleh Allah Swt dengan firman-Nya yang termaktub dalam surah Al Ma\’aarij ayat 3.
مِّنَ اللّٰهِ ذِى الْمَعَارِجِۗ ٣
Artinya: \”dari Allah, Pemilik tempat-tempat (untuk) naik.\”
Dalam kitab agama Islam, arti kata Mikraj yang lazim adalah perjalanan Nabi Saw dari alam bawah (Bumi) ke alam atas (Langit) sampai tujuh petala langit dan terakhir sampai ke Sidratul Muntaha, yakni dari Masjidilaqsha di Palestina naik ke alam atas melalui beberapa planet yang bertingkat-tingkat.
Kemudian naik lagi ke Baital Makmur, ke Sidratul Muntaha, dan terakhir ke Arsy dan Kursy di mana beliau menerima wahyu dari Allah Swt yang mengandung perintah sholat lima waktu.Apa Itu Suudzon? Sikap Manusia yang Ternyata Dilarang IslamDemikian penjelasan mengenai penulisan Isra Miraj atau Isra Mikraj yang benar dan maknanya bagi umat Islam. Semoga membantu!

By admin