Umat Islam perlu untuk mengetahui latar belakang peristiwa dan perayaan Maulid Nabi. Simak rangkuman peristiwa Maulid Nabi berikut.
Maulid Nabi atau Hari Kelahiran Nabi Muhammad Saw adalah salah satu perayaan yang diperingati umat Islam, termasuk di Indonesia. Dengan merayakan maulid, seluruh muslim dapat mencintai dan meneladani Rasulullah.30 Kata-Kata Mutiara Nabi Muhammad Saw, Penuh Pesan KebaikanNamun, untuk dapat mencintai Rasulullah lebih dalam, penting bagi semua orang untuk mengetahui sejarah kelahiran dan masa kecil Nabi Muhammad saw. Berikut ringkasannya.
Kisah kelahiran Nabi Muhammad Saw
Rangkuman peristiwa Maulid Nabi dimulai dari kelahiran Nabi Muhammad Saw. Berikut kisahnya berdasarkan buku Muhammad Rasulullah Saw: Sejarah Lengkap Kehidupan & Perjuangan Nabi Islam Menurut Sejarawan Timur dan Barat buatan Sayid Ali Ashger Razwy.
Nabi Muhammad saw. merupakan anak dari Abdullah dan Aminah. Keduanya menikah ketika Abdullah berusia 17 tahun di sebuah kota di bagian utara Makkah.
Tujuh bulan setelah pernikahannya, Abdullah meninggal sehingga Muhammad kecil menjadi anak yang lahir setelah kematian ayahnya.
Muhammad lahir di rumah pamannya, Abu Thalib, di kota Makkah pada 12 Rabiulawal Tahun Gajah yakni sekitar 570 M.
Karena ayahnya sudah meninggal, Muhammad mendapatkan warisan berupa seorang budak pembantu bernama Ummu Aiman, lima unta, dan sepuluh domba.
Aminah kemudian menyerahkan pengasuhan anaknya, Muhammad, pada Halimah yang merupakan seorang wanita dari Bani Sa\’ad. Selama empat tahun pertama, Muhammad kecil hidup di padang pasir bersama pengasuhnya.
Ketika berumur lima tahun, Ia pun kemudian kembali hidup dengan ibunya di Makkah. Namun setahun kemudian, ibunya meninggal dunia.
Setelah kehilangan ibunya, Muhammad diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib. Namun, dua tahun kemudian kakeknya pun akhirnya meninggal dunia. Kemudian Muhammad yang masih berumur delapan tahun diasuh oleh pamannya, Abu Thalib.
Abu Thalib adalah pemimpin dari Bani Hasyim dan juga seorang saudagar. Dirinya sering mengawasi proses penjualan dan pembelian di pasar-pasar luar negeri.
Dalam sejarah, Muhammad diriwayatkan pernah ikut dengan Abu Thalib ke Suriah untuk berdagang ketika berusia 12 tahun.
Selama hidupnya, Nabi Muhammad telah memiliki reputasi yang baik dan terkenal sebagai sosok yang jujur, penuh tanggung jawab, serta bijaksana.
Hal ini yang membuat rakyat Makkah menjuluki Muhammad sebagai Al Amin atau orang yang dapat dipercaya dan Ash Shadiq atau orang yang jujur.
Muhammad kemudian menikah dengan Khadijah, seorang saudagar kaya raya di Makkah, ketika dirinya berusia 25 tahun.
Ketika berusia 40 tahun, Muhammad diangkat menjadi Nabi dan Rasul oleh Allah Swt. melalui Malaikat Jibril. Nabi Muhammad menerima surat Al Alaq ayat 1-5 yang disampaikan Malaikat Jibril pada malam ke-17 Ramadan. Peristiwa ini menjadi tanda Muhammad diangkat menjadi Nabi dan Rasul Allah.
Setelah itu, Nabi menerima wahyu secara bertahap selama 23 tahun. Rasulullah juga diperintahkan untuk menyebarkan Islam pada seluruh umat manusia.
Nabi Muhammad menyebarkan Islam di Makkah selama 13 tahun lalu hijrah ke Madinah. Nabi melewati sejumlah peperangan selama berdakwah.Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan Nabi dan RasulSejarah peringatan Maulid Nabi
Dilansir dari situs NU Online, Maulid Nabi atau hari lahir Nabi Muhammad Saw mulai diperingati dan dirayakan oleh masyarakat muslim Arab sejak tahun kedua Hijriah. Hal ini merujuk pada kitab Wafa\’ul Wafa bi Akhbar Darul Mustafa karangan Nuruddin Ali.
Disebutkan, Khaizuran atau Jurasyiyah binti \’Atha yang merupakan istri dari Khalifah al-Mahdi bin Mansur Al-Abbas memerintahkan penduduk Madinah untuk mengadakan perayaan Maulid Nabi Muhammad saw. di Masjid Nabawi.
Dari Madinah, kemudian Khaizuran pergi ke Makkah untuk memerintahkan penduduk Makkah turut merayakan Maulid Nabi di rumah-rumah mereka.
Pengaruhnya yang besar membuat semua masyarakat muslim Arab untuk memperingati Maulid Nabi pada tanggal 12 Rabiulawal.
Kini, tradisi ini telah kemudian menyebar ke seluruh dunia, termasuk ke Indonesia. Peringatan Maulid Nabi Saw dilakukan dengan berbagai cara dan cukup meriah.
Misalnya, masyarakat Jawa yang merayakan Maulid dengan membaca Manakib Nabi Muhammad dalam Kitab Maulid Barzanji, Maulid Simtud Dhurar, Diba\’, Saroful Anam, Burdah, dan lain-lain.
Secara umum, tujuan masyarakat yang merayakan Maulid Nabi tak lain sebagai wujud rasa gembira dan syukur atas kehadiran, teladan, dan ajaran yang dibawa oleh Nabi.Kumpulan Ayat tentang Isra Miraj yang Disebut dalam Al QuranKeutamaan merayakan Maulid Nabi
Setidaknya terdapat lima keutamaan mengapa umat Islam harus merayakan Maulid Nabi.
Pertama, merayakan Maulid Nabi menjadi bentuk rasa bahagia dan syukur atas kelahiran Rasulullah.
Kedua, Rasulullah banyak berpuasa di hari Senin sebagai rasa syukur atas kelahirannya. Hal ini merujuk pada hadits yang menuliskan:
\”Diriwayatkan dari Abu Qatadah al-Anshari bahwa suatu ketika Rasulullah ditanyai mengenai kebiasaannya berpuasa di hari Senin. Rasulullah pun bersabda: Di hari Senin-lah aku dilahirkan dan di hari Senin-lah diturunkan (Al-Qur\’an) kepadaku.\” (HR Muslim).
Ketiga, Allah Swt. memerintahkan seluruh muslim untuk berbahagia atas rahmat dan pertolongan yang Allah berikan, termasuk mengutus Nabi Muhammad sebagai bentuk kasih sayang Allah bagi umat manusia.
Keempat, merayakan Maulid Nabi dapat menambah rasa cinta pada Nabi Muhammad.
Kelima, perayaan Maulid Nabi adalah bid\’ah hasanah yang boleh dilakukan karena dianggap mengandung nilai kebaikan dan tidak bertentangan dengan syariat Islam.
Demikian rangkuman peristiwa Maulid Nabi dan keutamaan merayakannya. Semoga bermanfaat.