Hari Idul Adha atau dikenal juga sebutan Hari Raya Kurban merupakan peringatan keagamaan yang penting bagi muslim di seluruh dunia.
Dirayakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam kalender Islam, Hari Raya Idul Adha memiliki sejarah dan makna yang sangat besar. Berikut sejarah dan rangkuman singkat Idul Adha.Adakah Ibadah Setara dengan Haji? Ini 5 Amalan yang Bisa DikerjakanIdul Adha adalah hari besar umat muslim yang dirayakan setiap satu tahun sekali dalam penanggalan Hijriah. Idul Adha sendiri berasal dari kata Id yang berarti kembali dan Adha yang artinya kurban.ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}Dengan demikian Idul Adha dapat diartikan sebagai kembali berkurban.
Sebagai seorang muslim, berkurban merupakan perintah Allah yang sangat dianjurkan bagi mereka yang mampu. Perintah berkurban ini juga disebutkan dalam beberapa ayat Al Quran, salah satunya Surat Al Kautsar ayat 1-2 yang berbunyi:
\”Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah.\” (QS. Al-Kautsar: 1-2).
Menjalankan perintah berkurban adalah wujud ketaatan kita kepada Allah Swt dan makna di balik perintah tersebut yaitu Allah ingin mengajarkan kepada hamba-Nya tentang arti sabar dan juga ikhlas.
Sejarah Hari Idul Adha
Sejarah Idul Adha atau Hari Raya Qurban sangat lekat dengan kisah Nabi Ibrahim dan Ismail yang begitu patuh pada perintah Allah.
Nabi Ibrahim As dengan ikhlas mengurbankan Ismail demi menjalankan perintah dari Allah SWT, sebagaimana yang disampaikan di dalam Al Quran Surat Ash Shaffat ayat 102-107:
\”Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, \”Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!\” Dia (Ismail) menjawab, \”Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar (102). Maka ketika keduanya telah berserah diri dan dia (Ibrahim) membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (untuk melaksanakan perintah Allah) (103). Lalu Kami panggil dia, \”Wahai Ibrahim!\” (104). Sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu.\”1 Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik (105). Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata (106). Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar (107).
Ayat di atas menjadi gambaran bagaimana awal mula perintah berkurban atau Idul Adha.
Saat itu ketika Ismail beranjak dewasa, Nabi Ibrahim As mendapatkan mimpi bahwa Allah SWT memerintahkannya untuk menyembelih putra kesayangannya itu.
Tentu saja ini merupakan ujian yang berat bagi Nabi Ibrahim dan Ismail. Namun, mereka meyakini mimpi tersebut merupakan wahyu dari Allah SWT.
Setelah mendapatkan mimpi tersebut Nabi Ibrahim menemui Ismail dan menceritakan apa yang dialami dalam mimpinya.
Tanpa sedikit pun keraguan, Ismail menuruti apa yang disampaikan oleh ayahnya dan mencoba meyakinkan Nabi Ibrahim untuk segera melaksanakan perintah tersebut. Kebesaran hati Ismail ini pula menjadi bukti ketaatan dan kecintaannya kepada Allah SWT.
Dengan hati yang ikhlas, pergilah Nabi Ibrahim dan Ismail ke sebuah bukit yang berada di kota Mekkah dan mulai menjalankan perintah Allah seperti yang ada di dalam mimpi Nabi Ibrahim.Cuti Bersama Idul Adha 2024 Berapa Hari?Di sana, sebuah parang yang tajam telah disiapkan untuk menyembelih Ismail. Namun, ketika parang tersebut hampir mengenai leher Ismail, seketika Allah SWT menggantinya dengan seekor domba dari surga sebagai bentuk kasih sayang dan rahmat-Nya atas keteguhan hati Nabi Ibrahim dan Ismail.
Peristiwa inilah yang kemudian menjadi asal mula perintah berkurban yang ditetapkan pada perayaan Idul Adha.
Hingga saat ini, Hari Idul Adha menjadi salah satu hari bersejarah bagi umat muslim di seluruh dunia untuk memperingati keteladanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dalam menjalankan perintah Allah yang penuh dengan keikhlasan dan ketaatan.
Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail mengajarkan banyak hal, yaitu tentang arti pengorbanan, ketulusan, dan kepatuhan seorang hamba terhadap perintah Allah SWT, serta menjadi teladan bagi umat muslim agar selalu menempatkan keimanan dan ketaatan di atas segalanya.
Itulah sejarah dan rangkuman Idul Adha singkat yang perlu muslim ingat. Semoga kisah tersebut bisa meningkatkan keimanan kita.