Jelang bulan Ramadhan, umat Islam di seluruh dunia bersiap menjalankan ibadah puasa. Apakah kamu tahu rukun puasa ada berapa?
Masih banyak yang kurang mengetahui tentang hal ini. Rukun adalah sesuatu yang wajib dikerjakan, kalau ditinggalkan maka tidak akan sah ibadahnya.Kapan Puasa Ramadhan 2024 versi Pemerintah, NU, dan Muhammadiyah?Sebelum memasuki bulan yang suci ini, penting bagi kita untuk memahami rukun puasa Ramadhan dan syarat wajib yang harus dipenuhi agar puasa kita sah.
Rukun puasa ada berapa?
Rukun puasa adalah unsur-unsur dasar yang harus ada dalam pelaksanaan puasa. Apabila salah satu tidak terpenuhi, maka puasa dianggap tidak sah atau batal.ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}Lalu, rukun puasa ada berapa? Rukun puasa ada dua, yaitu niat dan menahan diri dari hal yang membatalkan ibadah puasa. Berikut penjelasan dari rukun puasa yang harus kamu ketahui.
1. Niat berpuasa
Niat adalah fondasi utama dalam ibadah puasa. Tanpa niat, puasa tidak akan sah. Niat dilakukan di malam hari hingga maksimal waktu imsak, sebelum fajar (Subuh) tiba. Waktu imsak tiba beberapa menit sebelum adzan Subuh.
Niat dapat dilakukan di dalam hati. Meski begitu, niat juga boleh diucapkan atau dilisankan. Salah satu contoh lafal niat puasa Ramadhan sebagai berikut.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Arab-latin: Nawaitu shauma ghadin \’an ada\’i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta\’ala.
Artinya: Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah taala.
2. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa
Rukun puasa yang kedua adalah menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa. Hal ini mencakup menahan diri dari makan, minum, hubungan suami istri, dan semua yang dapat membatalkan puasa dari terbit fajar sampai terbenam matahari.
Selain itu, hal-hal seperti berbohong, menggunjing, dan perilaku buruk lainnya juga sebaiknya dihindari karena dapat mengurangi pahala puasa, seperti yang sudah dijelaskan pada Surat Al Baqarah 2: 187 yang berbunyi:
فَٱلۡـَٰٔنَ بَٰشِرُوهُنَّ وَٱبۡتَغُواْ مَا كَتَبَ ٱللَّهُ لَكُمۡۚ وَكُلُواْ وَٱشۡرَبُواْ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ ٱلۡخَيۡطُ ٱلۡأَبۡيَضُ مِنَ ٱلۡخَيۡطِ ٱلۡأَسۡوَدِ مِنَ ٱلۡفَجۡرِۖ ثُمَّ أَتِمُّواْ ٱلصِّيَامَ إِلَى ٱلَّيۡلِۚ
Arab-latin: Fal-āna bāsyirụhunna wabtagụ mā kataballāhu lakum, wa kulụ wasyrabụ ḥattā yatabayyana lakumul-khaiṭul-abyaḍu minal-khaiṭil-aswadi minal-fajr, ṡumma atimmuṣ-ṣiyāma ilal-laīl.
\”…Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam…\”Apakah Hari Pertama Puasa Ramadan Libur Nasional?Syarat wajib puasa
Terdapat sejumlah syarat wajib yang harus dipenuhi agar puasa dapat dianggap sah dan diterima oleh Allah SWT, berikut penjelasannya.
1. Beragama Islam
Sesuai syariat, hanya umat Islam yang wajib menjalankan ibadah puasa. Sementara orang yang tidak beragama Islam tidak memiliki kewajiban melakukan puasa.
2. Berakal sehat
Orang yang tidak berakal (gila) tidak diwajibkan untuk berpuasa. Begitu pula orang yang hilang akalnya, baik karena pingsan maupun mabuk.
3. Balig
Balig artinya cukup umur. Anak-anak yang belum balig tidak diwajibkan berpuasa tetapi disarankan untuk mulai belajar puasa dengan berlatih puasa setengah hari hanya sampai adzan Zuhur.
Anak perempuan balig yang ditandai dengan sudah haid atau menstruasi harus menjalankan ibadah puasa, sedangkan untuk anak laki-laki jika sudah mimpi basah wajib berpuasa.
Akan tetapi, jika ada anak yang bisa membedakan mana hal yang baik dan hal yang buruk lalu berpuasa, maka puasa nya dihitung sah. Itu dinamakan dengan mumayyiz.
Nabi SAW bersabda: \”Ada tiga kelompok yang dibebaskan dari hukum, yaitu: (1) Orang yang tidur sehingga ia bangun. (2) Anak-anak sampai ia balig. (3) Orang gila sampai ia sembuh,\” (Hadits Shahih, riwayat Abu Dawud: 3822, al-Tirmidzi: 1343, al-Nasa\’i: 3378, Ibn Majah: 2031, dan Ahmad: 910. teks hadis riwayat al-Nasa\’i).
4. Sehat
Jika seseorang sakit dan berpuasa dapat memperburuk kondisinya, maka dia tidak diwajibkan berpuasa. Dia dapat menggantinya di hari lain atau membayar fidyah sesuai dengan ketentuan.
Seperti yang sudah dijelaskan pada surah al-Baqarah 2:185 yang berbunyi:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Arab-latin: Syahru ramaḍānallażī unzila fīhil-qur`ānu hudal lin-nāsi wa bayyinātim minal-hudā wal-furqān, fa man syahida mingkumusy-syahro falyaṣum-h, wa mang kāna marīḍan au \’alā safarin fa \’iddatum min ayyāmin ukhar, yurīdullāhu bikumul-yusra wa lā yurīdu bikumul-\’usra wa litukmilul-\’iddata wa litukabbirullāha \’alā mā hadākum wa la\’allakum tasykurụn).
Artinya: Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur\’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.
5. Tidak dalam perjalanan jauh (musafir)
Bagi orang yang sedang dalam perjalanan jauh atau disebut dengan musafir dan merasa kesulitan untuk berpuasa Ramadhan, diperbolehkan untuk tidak berpuasa dan menggantinya di hari lain.
6. Tidak dalam masa haid atau nifas
Wanita yang sedang dalam masa haid atau nifas tidak wajib untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Namun mereka harus menggantinya di hari lain setelah bersih.
Itulah penjelasan dari rukun puasa dan syarat wajib puasa saat bulan Ramadhan. Dengan memahami rukun puasa dan syarat wajibnya akan membantu kita menjalankan ibadah ini dengan lebih khusyuk dan sempurna.

By admin