Ketika berbicara tentang moda transportasi umum di Jakarta, sering kali kita mendengar istilah KRL, MRT, dan LRT. Namun, apa kepanjangan dari KRL, MRT, dan LRT?
Ketiga transportasi ini menjadi pilihan bagi terutama para pekerja kantoran Jakarta dan kawasan penyangga yang ingin menghindari kemacetan lalu lintas. Transportasi ini menawarkan alternatif cepat dan efisien untuk bergerak di sekitar kota.Apa Sebutan Bilangan di Atas Triliun?Dengan tarif yang terbilang terjangkau serta fasilitas yang cukup memadai, penggunaan KRL, MRT, dan LRT menjadi pilihan bagi sebagian warga Jakarta dan sekitarnya untuk mobilitas.ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}Meski sering diucapkan atau didengar sehari-hari, tapi tahukah kamu apa sih kepanjangan dari KRL, MRT, dan LRT?
Kepanjangan KRL, MRT, dan LRT
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut kepanjangan transportasi umum KRL, MRT, dan LRT.
1. KRL
Dilansir dari laman Kemenhub RI, KRL adalah singkatan dari Kereta Rel Listrik. KRL adalah sistem transportasi kereta api yang beroperasi di sekitar Jakarta dan sebagian wilayah Jabodetabek. KRL menggunakan tenaga listrik sebagai sumber daya utama.
Dengan jalur-jalur yang membentang luas, KRL menjadi salah satu pilihan transportasi bagi warga Jakarta untuk bergerak dari dan ke kawasan sekitar maupun ke daerah Jabodetabek dengan tarif yang murah.
Saat ini, tarif KRL Commuter Line untuk wilayah Jabodetabek adalah sebesar Rp3.000 untuk 25 kilometer pertama dan Rp1.000 untuk setiap 10 kilometer berikutnya. KRL beroperasi dari pukul 04.00 – 24.00 WIB.
2. MRT
MRT adalah singkatan dari Mass Rapid Transit atau Moda Raya Terpadu. Sistem transportasi cepat ini menghubungkan berbagai titik strategis di Jakarta.
Dibangun sepanjang kurang lebih 16 kilometer, MRT Jakarta melayani rute Lebak Bulus – Bundaran HI dan sebaliknya dengan 13 stasiun pemberhentian.
Stasiun pemberhentian MRT yaitu: Lebak Bulus Grab – Fatmawati – Cipete Raya – Haji Nawi – Blok A – Blok M – Asean – Senayan – Istora Mandiri – Bendungan Hilir – Setiabudi Astra – Dukuh Atas BNI – Bundaran HI.
Jam operasional dari 05.00 – 24.00 WIB dengan selang waktu tunggu (headway) sekitar 5-10 menit.
3. LRT
LRT adalah singkatan dari Light Rail Transit atau Lintas Raya Terpadu. Sistem transportasi rel ini beroperasi di Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek).
Berbeda dengan MRT yang menggunakan perlintasan bawah tanah dan layang, LRT hanya melintasi jalur layang.
LRT Jabodebek direncanakan akan menyediakan enam lintas pelayanan. Saat ini, baru dua lintas yang sudah beroperasi, yaitu Line Cibubur (rute Dukuh Atas-Harjamukti, 25 km) dan Line Bekasi (Dukuh Atas-Jatimulya, 28 km).
Secara umum, KRL, MRT, dan LRT merupakan kereta yang bergerak di atas rel untuk mengangkut orang banyak dan memanfaatkan listrik sebagai tenaga penggerak.
Namun, berdasarkan ukuran kereta dan daya angkutnya, KRL memiliki kapasitas yang paling besar, kemudian MRT, dan yang terkecil adalah LRT.7 Penyebab Perubahan Iklim yang Bikin Bumi Makin PanasBerapa tarif KRL, MRT, dan LRT?
Dikutip dari Dinas Perhubungan Kota Jakarta, KRL Commuter Line dikenakan tarif sebesar Rp3.000, berlaku untuk 25 km pertama dan tarif progresif Rp1.000 tiap 10 km berikutnya.
Selanjutnya, MRT dikenakan tarif sebesar Rp4.000 untuk stasiun pertama dan tarif progresif Rp1.000 tiap stasiun berikutnya. Untuk tarif maksimal MRT dengan rute Lebak Bulus Grab-Bundaran HI dan sebaliknya adalah Rp14.000.
Sementara itu, dikutip dari laman Indonesiabaik, tarif LRT Jabodebek yakni Rp5.000 untuk 1 km pertama, dan selanjutnya dikenakan tarif progresif sebesar Rp700 setiap kilometer berikutnya.
Dengan begitu, tarif terdekat LRT Jabodebek adalah minimal Rp5.000 dan tarif terjauhnya maksimal Rp23.900 untuk Line Bekasi dan Rp21.800 untuk Line Cibubur.
Demikian penjelasan mengenai apa kepanjangan dari KRL, MRT, dan LRT. Semoga dapat bermanfaat.