Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) mencatat sekitar 15.114 buruh tekstil terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) lantaran penutupan tujuh pabrik selama periode Januari 2024 hingga Agustus 2024.
Dilansir CNBC Indonesia, Sabtu (28/9, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) Ristadi mengungkapkan pabrik tekstil terus bertumbangan lantaran penurunan permintaan pasar.
Dalam kesempatan terpisah, Ristadi menerangkan tak semua perusahaan bisa mem-PHK karyawannya. Bagi perusahaan yang tak memiliki arus kas, langkah merumahkan karyawan menjadi pilihan.
\”Mau PHK, dia (pengusaha) gak ada uang, mempekerjakan ndak ada pekerjaan,\” ungkap Ristadi soal kondisi di industri tekstil kepada redaksi CNNIndonesia pada pertengahan Juni lalu.Siasat Jaga Jutaan Kelas Menengah RI Tak Jatuh Miskin
Menurut Ristadi, risiko PHK masih bisa terjadi ke depan. Karenanya, ia meminta pemerintah segera turun tangan.
Sementara itu, Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Semarang memutuskan pailit PT Pandanarum Kenangan Textil (Panamtex) dan mengancam nasib 510 pekerja. Perusahaan sudah mengajukan kasasi untuk tetap beroperasi.
Panamtex adalah perusahaan tekstile di Pekalongan yang berdiri sejak tahun 1994 dengan produksi utama Sarung Tenun BINSALEH, Sarung GOYOR dan Surban. Saat ini, pabrik perusahaan masih beroperasi meskipun terbatas.REKOMENDASI SAHAM
Deret Saham Berpotensi Cuan Pekan Ini, Pertambangan BersinarBerikut rincian PHK pabrik tekstil anggota KSPN sejak awal 2024:
– Pabrik tutup
1. PT Dupantex, Jawa Tengah PHK sekitar 700 karyawan2. PT Alenatex, Jawa Barat PHK sekitar 700 karyawan3. PT Kusumahadi Santosa, Jawa Tengah PHK sekitar 500 orang4. PT Pamor Spinning Mills, Jawa Tengah PHK sekitar 700 orang5. PT Kusumaputra Santosa, Jawa Tengah PHK sekitar 400 orang6. PT Sai Apparel, Jawa Tengah PHK sekitar 8.000 orang7. PT Sinar Panca Jaya, Jawa Tengah: PHK sekitar 340 orang
– PHK karena efisiensi
1. PT Sinar Pantja Djaja, Jawa Tengah sekitar 2.000 karyawan2. PT Bitratex, Jawa Tengah sekitar 400 karyawan3. PT Djohartex, Jawa Tengah sekitar 300 karyawan4. PT Pulomas, Jawa Barat sekitar 100 karyawan.