Jika tidak, hal ini akan menyebabkan distorsi dan kerentanan yang luasJakarta (ANTARA) – Chief Economist DBS Bank, Taimur Baig, mengatakan bahwa perekonomian Indonesia harus tumbuh secara berkelanjutan untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045 sehingga memerlukan perencanaan jangka panjang dan realisasi investasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah negara ini.

"Pertumbuhan yang berkelanjutan, itu hal yang penting. Pertumbuhan tidak bisa diwujudkan hanya demi pertumbuhan. Itu harus berkelanjutan. Jika tidak, hal ini akan menyebabkan distorsi dan kerentanan yang luas," kata Baig di sela acara "DBS Asian Insights Conference 2024" di Jakarta, Selasa.

Dia mengingatkan, jika pertumbuhan ekonomi dipaksakan terjadi terlalu cepat di luar kapasitas yang dimiliki oleh suatu negara, maka hal tersebut akan menimbulkan distorsi makroekonomi yang luas.

Permasalahan yang akan muncul mulai dari peningkatan impor dan pelebaran defisit transaksi berjalan yang signifikan, peningkatan inflasi, overheating di pasar aset, properti, gelembung ekuitas, dan sebagainya, yang pada gilirannya dapat menciptakan masalah stabilitas keuangan.

"Jika kita berpikir tentang krisis Asia pada tahun 90-an, kurang lebih itulah yang terjadi," ujar Baig.

Indonesia menargetkan ekonomi dapat tumbuh mencapai rata-rata 7 persen, bahkan 8 persen di tahun 2045. Baig mengatakan bahwa upaya jangka panjang yang sangat besar dibutuhkan untuk mewujudkan cita-cita tersebut melalui pembangunan infrastruktur serta investasi pada sumber daya manusia guna menghasilkan angkatan kerja berkualitas.

Komitmen bersama untuk mencapai angka pertumbuhan tersebut diperlukan tidak hanya dalam satu periode pemerintahan, melainkan hingga dekade-dekade ke depan. Komitmen tersebut, kata Baig, harus dipegang oleh seluruh spektrum politik dan pelaku ekonomi.

Kemudian, berbagai kebijakan yang ramah investor dan kebijakan yang mendukung pendidikan berkualitas juga diperlukan untuk mencapai cita-cita Indonesia di tahun 2045.

"Dengan kata lain, perlu ada fokus besar pada modal finansial, modal fisik, dan modal sumber daya manusia. Ketiganya perlu dicermati secara bersamaan jika memang ingin mewujudkan masa depan dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen," kata Baig.

Adapun, Indonesia telah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi "Indonesia Emas 2045". Transformasi ekonomi 2045 untuk Produk Domestik Bruto (PDB) ditargetkan 9,8 triliun dolar AS dengan Indonesia berada di posisi 5 besar dunia.

Untuk mewujudkan visi tersebut, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) juga telah menyusun beberapa tahapan menuju transformasi ekonomi Indonesia 2045. Indonesia diharapkan dapat menjadi negara dengan pendapatan per kapita yang setara dengan negara maju sehingga dapat keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah atau middle income trap.

By admin