Harga minyak dunia stabil pada Kamis (29/8) menyusul penarikan persediaan minyak mentah AS yang lebih kecil dari yang diharapkan dan kekhawatiran yang terus berlanjut atas permintaan China mengimbangi gangguan pasokan dari Libya.
Dilansir Reuters, harga minyak mentah Brent berjangka turun 1 sen, atau 0,01 persen, pada US$78,64 per barel pada pukul 00.43 GMT, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 8 sen, atau 0,1 persen, menjadi US$74,60.ANALISIS
Bisakah Ojol Dapat Kesejahteraan dan Diakui Jadi Angkutan Umum?Kedua kontrak turun lebih dari 1 persen pada Rabu kemarin, setelah data menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS turun 846 ribu barel menjadi 425,2 juta barel minggu lalu, lebih rendah dari ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk penarikan 2,3 juta barel.
Namun, kerugian dibatasi oleh kekhawatiran atas gangguan pasokan dari Libya, anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC). Sejumlah ladang minyak di Libya telah menghentikan produksi di tengah perebutan kendali atas bank sentral negara itu, dengan satu firma konsultan memperkirakan gangguan produksi antara 900 ribu dan 1 juta barel per hari (bph) selama beberapa minggu.
Pada Juli, Libya memproduksi sekitar 1,18 juta bph.
\”Masalah sisi pasokan terus menghantui pasar. Produksi Libya telah berkurang lebih dari setengahnya minggu ini di tengah pertikaian politik,\” kata ANZ Research dalam sebuah catatan.

Lembaga riset itu juga memprediksi produksi berisiko turun lebih jauh karena lebih banyak ladang ditutup.
Sementara itu, ekspektasi bank sentral AS akan mulai memangkas suku bunga bulan depan juga mendukung harga minyak. Pimpinan The Federal Reserve Bank of Atlanta Raphael Bostic mengatakan dengan inflasi yang lebih rendah dan pengangguran yang meningkat lebih dari yang diantisipasi, mungkin sudah waktunya untuk pemangkasan suku bunga.
Suku bunga yang lebih rendah menurunkan biaya pinjaman yang dapat meningkatkan aktivitas ekonomi dan permintaan minyak.

By admin