Telkom memaknai Hari Bhakti Postel yang jatuh pada 27 September sebagai momen meneguhkan komitmen terkait penyediaan solusi telekomunikasi digital bagi masyarakat Indonesia.
Sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar, Telkom ikut ambil andil dalam pembangunan dan pengembangan telekomunikasi Indonesia. Mengusung visi \”The Most Preferred Digital Telco to Empower the Society\”, Telkom terus mendorong inovasi digital dengan mempertahankan layanan telekomunikasi konvensional.
VP Corporate Communication Telkom, Andri Herawan Sasoko menyampaikan bahwa Telkom memiliki komitmen kuat dalam upaya pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang andal dan mendukung transformasi digital yang berkelanjutan.
\”Kami percaya bahwa kemajuan teknologi digital akan menjadi fondasi yang kokoh bagi masa depan Indonesia, di mana setiap individu dapat terhubung dan berdaya melalui akses yang setara terhadap layanan telekomunikasi,\” kata Andri.Pada Hari Bhakti Postel ke-79, Telkom meneguhkan komitmen dalam upaya pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang andal dan mendukung transformasi digital yang berkelanjutan. (Foto: Arsip Telkom)Menurut Andri, Hari Bhakti Postel bukan hanya bagian sejarah bangsa, tetapi juga pengingat bahwa perjuangan membangun telekomunikasi yang andal masih harus dilanjutkan. Sehingga, Indonesia siap menghadapi tantangan di masa depan melalui pemanfaatan teknologi telekomunikasi.
Di era digital seperti sekarang, teknologi telekomunikasi menjadi bagian penting dalam keseharian, mulai komunikasi sehari-hari hingga mendukung layanan di berbagai sektor termasuk pendidikan, kesehatan, serta ekonomi.
Hadir sebagai pilar utama teknologi telekomunikasi Indonesia, Telkom memainkan peran sebagai jembatan melalui penyediaan layanan dan solusi digital.
27 September menorehkan catatan penting bagi Indonesia, di mana pada tahun 1945 para pejuang berhasil merebut gedung pusat telekomunikasi dan pos di Bandung dari penjajah Jepang. Lebih dari simbol perjuangan kemerdekaan, keberhasilan itu juga merupakan langkah strategis Indonesia mengambil alih kendali atas infrastruktur yang kemudian menjadi fondasi perkembangan teknologi telekomunikasi di Indonesia.