Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi melemah pada perdagangan Rabu (10/1).
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan arus modal asing sebenarnya menopang gerak IHSG. Kendati, fluktuasi nilai tukar rupiah hingga komoditas masih akan membayangi pergerakan dalam beberapa waktu mendatang.
\”Pergerakan IHSG masih terlihat cenderung berada dalam tekanan setelah tidak mampu mempertahankan support level terdekatnya. Dan gelombang tekanan terlihat belum mereda,\” kata William.
Ia memperkirakan indeks saham akan bergerak dalam rentang support 7.123 dan resistance 7.272.Senyum Sri Mulyani Usai Diseret Prabowo ke Debat CapresADVERTISEMENT Untuk saham pilihan, William merekomendasikan SMGR, BBNI, ICBP, BBRI, JSMR, TLKM, SMRA, dan BSDE.
Sedangkan Praktisi Pasar Modal sekaligus Founder WH-Project William Hartanto meyakini masih ada potensi penguatan hari ini. Menurutnya, penurunan IHSG di awal tahun ini terjadi karena era beberapa saham fenomenal sudah usai.
\”IHSG berpotensi bergerak dalam kecenderungan menguat dengan range 7.115-7.285. Apabila IHSG tidak berhasil bertahan di atas 7.200 hingga akhir pekan ini, maka secara teknikal sudah downtrend,\” ungkapnya.
IHSG melemah ke posisi 7.200 pada perdagangan Selasa (9/1). Indeks saham turun 83,37 poin atau minus 1,14 persen dari perdagangan sebelumnya.
Investor melakukan transaksi sebesar Rp10,32 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,45 miliar saham.