Presiden Jokowi memanggil sejumlah menteri untuk merespons kenaikan harga beras di dunia. 
Beberapa menteri yang menghadiri panggilan itu adalah Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Hadir pula Direktur Utama PT Pupuk Indonesia.
\”Beliau tanyakan solusi untuk melakukan akselerasi saat ini harga beras dunia meningkat juga Indonesia ini meningkat,\” kata Amran usai bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (13/1).
Amran mengajukan empat solusi. Pertama, mengairi sawah dengan memompa air dari sungai-sungai besar, seperti Bengawan Solo.Isi Lengkap Surat Sri Mulyani Blokir Anggaran Rp50 TADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}

Kedua, meningkatkan produksi pertanian di lahan rawa hingga tiga kali tanam setahun. Solusi ketiga adalah memberi insentif benih gratis untuk petani.
\”Kita memberikan insentif benih gratis kepada petani yang mau melakukan perluasan tanam. Contoh, padi gogok. Ini kita juga percepat,\” ujarnya.
Solusi keempat adalah menambah produksi pupuk. Pemerintah akan mempercepat produksi pupuk senilai Rp14 triliun.
Amran optimistis percepatan produksi pangan bisa dilakukan. Dia juga yakin stok beras akan segera meningkat karena produksi telah ditambah sejak Desember 2023.

\”Yang kita tanam sekarang dari Desember, standing crop 1,5 juta (hektare), ditambah 1,7 hektare, berarti 3,2 Ha. Mudah-mudahan bulan ini 1 juta atau 1,5 juta (hektare),\” ungkap Amran.
Harga beras meningkat beberapa waktu terakhir. Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional menyebut harga beras kualitas bawah I naik 0,72 persen ke Rp14.050 per kg, beras kualitas bawah II naik 0,36 persen ke Rp13.850 per kg.
Beras kualitas medium I naik 0,99 persen Rp15.300 per kg, beras kualitas medium II naik 1 persen ke Rp15.150 per kg, beras kualitas super I naik 0,91 persen ke Rp16.650 per kg, dan beras kualitas super II naik 0,62 persen ke Rp16.150 per kg.

By admin