Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan memberi sanksi kepada Batik Air buntut pilot yang tertidur 28 menit dalam penerbangan dari Kendari menuju Jakarta.
Adapun kejadian ini terungkap dari temuan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Perilaku pilot itu menyebabkan serangkaian kesalahan navigasi.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara M. Kristi Endah Murni mengatakan maskapai perlu memperhatikan waktu dan kualitas istirahat pilot dan awak pesawat lainnya, yang mempengaruhi kewaspadaan dalam penerbangan.
\”Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) memberikan apresiasi terhadap KNKT serta menanggapi serius kasus Batik Air. Kami tegaskan bahwa sanksi akan diberlakukan sesuai dengan hasil investigasi yang ditemukan oleh tim investigator,\” ucap Kristi melalui keterangan resmi, Sabtu (9/3).Kemenhub Review Seluruh Maskapai Buntut Pilot Batik Air Tidur 28 MenitADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}Kemenhub sendiri akan melakukan investigasi dan review terhadap Night Flight Operation di Indonesia terkait dengan Fatigue Risk Management (manajemen risiko atas kelelahan) untuk Batik Air dan juga seluruh operator penerbangan.
Selanjutnya, kru di penerbangan terkait pun telah di-grounded sesuai SOP internal. Selain itu, Ditjen Hubud akan mengirimkan inspektur penerbangan yang menangani Resolusi of Safety Issue (RSI) untuk menemukan akar permasalahan dan merekomendasikan tindakan mitigasi terkait kasus ini kepada operator penerbangan dan pengawasnya.
KNKT menemukan kedua pilot Batik Air tertidur selama 28 menit dalam penerbangan dari Kendari menuju Jakarta pada 15 Januari 2024. Hal ini menyebabkan serangkaian kesalahan navigasi.
Pusat kendali di Jakarta tidak bisa menghubungi pesawat selama pilot tertidur. Alhasil, pesawat pun sempat keluar jalur, sampai akhirnya pilot terbangun dan mengembalikan pesawat ke jalur yang benar.
Saat pilot sudah terbangun, mereka mengatakan bahwa mereka \”mengalami masalah komunikasi radio\”, yang menjelaskan kurangnya respons mereka.
Beruntung pesawat bisa mendarat dengan selamat di Jakarta, tidak ada kerusakan pada pesawat atau cedera pada penumpangnya. Penyelidik tidak menemukan masalah dengan sistem komunikasi pesawat.
Menurut KNKT, awak pesawat yang sama telah mengoperasikan penerbangan Jakarta-Kendari pada pagi yang sama. Penerbangan tersebut dijadwalkan berangkat pada pukul 02:55 waktu setempat, dan awak pesawat harus melakukan login pada pukul 01:25.
KNKT menemukan bahwa pilot yang lebih muda telah memberitahu temannya bahwa dia \”tidak mendapatkan istirahat yang cukup\” pada malam sebelumnya. Petugas mencatat, first officer adalah orang tua baru, dengan sepasang anak kembar berusia satu bulan.
Meskipun pada malam sebelum ia dijadwalkan terbang ke Kendari, ia berusaha untuk tidur lebih awal, namun ia harus bangun beberapa kali untuk membantu istrinya merawat bayinya.
Imbasnya, ia merasa kualitas tidurnya menurun sebagai akibatnya. Ia diperbolehkan istirahat dalam penerbangan menuju Kendari, sedangkan kapten mengambil alih tugas terbang pilot.

By admin