Janji kampanye capres dan cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka soal makan siang gratis jika terpilih memimpin Indonesia kembali menjadi sorotan dalam debat kelima yang berlangsung, Minggu (4/2) malam.
Hal ini bermula dari capres nomor urut Prabowo bertanya ke Ganjar terkait program makan gratis yang dijanjikannya bila terpilih menjadi presiden.
Prabowo mengatakan punya gagasan untuk memberi makan bergizi untuk seluruh anak Indonesia supaya masalah stunting dan kemiskinan bisa diatasi.
\”Pak Ganjar kita mengetahui banyak anak-anak kita yang kekurangan gizi, stunting. Saya ingin bertanya apakah bapak setuju dengan gagasan saya untuk memberi makan bergizi untuk seluruh anak-anak Indonesia untuk mengatasi masalah stunting dan menghilangkan kemiskinan ekstrim dan mengurangi angka kematian ibu-bu pada saat melahirkan?,\” katanya.Sri Mulyani Bertemu Megawati di Tengah Isu Undur Diri dari JokowiADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}

Merespons itu, Ganjar menyatakan dirinya tidak setuju dengan pendapat Prabowo. Pencegahan stunting, kata dia, dimulai dari memperhatikan kesehatan ibu, bukan saat anak sudah lahir.
\”Kalau memberi makannya kepada anak-anak untuk mencegah stunting saya tidak setuju karena bapak telat,\” katanya.
Menurut Ganjar, penanganan stunting harusnya dimulai sejak dini; mulai bayi sejak dalam kandungan. Pada masa itu harusnya sang ibu sudah dikasih gizi cukup, cek rutin kesehatannya.
\”Stunting itu ditangani sejak bayi dalam kandungan. Ibu dikasih gizi. Kalau gizinya baik, cek rutin maka akan ketahuan bahwa ibunya sehat. Kalau bapak kasih kepada ibu hamil saya baru setuju. Ibunya selamat karena diperiksa. Jadi jangan sampai confused antara stunting dan gizi buruk. Jangan jadi obesitas, itu lebih bahaya lagi. Atasi stunting sejak ibu hamil bahkan sejak anak-anak mau menikah,\” katanya. 
Terlepas dari itu, seperti apa program makan gratis Prabowo-Gibran yang ditujukan untuk mengatasi masalah stunting di Indonesia?Erick Thohir Respons Langkah Ahok Mundur dari Komut PertaminaAda banyak poin yang bisa dilihat dari program itu.
1. Sasaran
Prabowo dan Gibran mengatakan sasaran program ini sekitar 82,9 juta orang yang berasal dari beberapa golongan masyarakat.
Pertama, 74,2 juta anak sekolah alias murid. Kedua, 4,3 juta santri. Ketiga, 4,4 juta ibu hamil.
\”Strategi kita adalah segera memberi makan siang kepada seluruh anak Indonesia, termasuk mereka yang masih dalam kandungan ibunya. Jadi ibu-ibu hamil kita tunjang,\” kata Prabowo di acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, Rabu (8/11).Erick Thohir Buka Alasan Tak Ikut Ahok Cs Mundur2. Anggaran
Wakil Ketua Dewan Pembina Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengatakan untuk mewujudkan program itu pihaknya membutuhkan anggaran Rp400 triliun per tahun.
Meski nilainya cukup besar, Hashim menekankan masyarakat tak perlu khawatir karena tidak akan menambah beban negara sebesar itu. Sebab, kubu Prabowo menemukan sumber pemasukan yang selama ini tidak terdeteksi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
\”Apa kita mampu sebagai negara untuk membiayai ini? Kita sudah hitung untuk program satu kali makan setiap hari, 365 hari, kita perlu Rp400 triliun tambahan setiap tahun. Apakah ada uangnya? Tim ahli kita sudah hitung, bakal ada uang itu Rp400 triliun,\” katanya.

3. Sumber Anggaran
Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Drajat Wibowo mengatakan kubunya menemukan empat \’pohon duit\’ atau sumber pendanaan baru yang bisa membiayai program yang disusun. Dengan begitu keuangan negara tidak akan terbebani.
Pertama didapat melalui revisi satu pasal dari satu aturan yang bisa menambah penerimaan negara hingga ratusan triliun. Bilamana Prabowo-Gibran terpilih menjadi pemimpin Indonesia, maka revisi aturan tersebut akan langsung dieksekusi.
\”Ada satu peraturan yang tinggal satu pasal, kalau kita ubah pasal itu Rp104 triliun bisa kita rilis dari situ,\” ujarnya di Jakarta, Selasa (19/12).
Kendati, Drajat enggan mengungkapkan lebih detail mengenai dana tersebut dan aturan apa yang dimaksud.
Kedua, dana dari kasus yang sudah berkekuatan hukum tetap (inkracht). Potensi penerimaan negara sekitar Rp90 triliun lebih dari dana-dana yang belum masuk ini.
Ketiga, merombak aturan perpajakan. Salah satunya terkait pajak pertambahan nilai (PPN).
Keempat, digitalisasi di berbagai sektor ekstraktif. Hal ini, kata Drajad, menjadi prioritas Prabowo-Gibran.
\”Masih ada beberapa lagi sumber sumber penerimaan. Target saya kita bisa minimal identifikasi jumlah yang cukup jika kemudian Prabowo-Gibran diberi mandat rakyat, diberi amanat nasional. Nanti tahun 2025 kita sudah siap dengan budgeting-nya,\” pungkasnya.

By admin