Penjualan McDonald\’s (MCD.N) meleset dari target imbas aksi boikot di berbagai negara terkait agresi Israel ke Palestina.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan 2023 yang dikutip dari Reuters, Selasa (6/2), penjualan di segmen Internasional (franchise) hanya naik 0,7 persen. Realisasi tersebut jauh di bawah perkiraan bisa tumbuh 5,5 persen.
Kondisi tersebut membuat saham perusahaan anjlok hingga 4 persen sepanjang kuartal IV-2023.
McDonald\’s adalah salah satu dari sekian banyak penjual makanan siap jadi yang diboikot oleh berbagai negara karena dukungannya kepada Israel di tengah konflik Israel-Hamas.FamilyMart Putus Kontrak dengan Israel Buntut Seruan Boikot di JepangADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}

McDonald\’s mengakui aksi boikot tersebut memberikan dampak yang nyata terhadap kinerja beberapa pasar luar negeri pada kuartal IV-2023.
Usai laporan keuangannya dirilis, CEO McDonald\’s Chris Kempczinski mengatakan dampak paling parah terjadi di Malaysia, Indonesia, serta Perancis.
\”Selama perang ini masih berlangsung, kami memperkirakan tidak akan terjadi perbaikan (penjualan) yang signifikan di pasar-pasar tersebut,\” kata Kempczinski.

Penjualan di China, yang menjadi pasar kedua McDonald\’s, juga melemah meskipun ada dukungan dari pemerintah Beijing tersebut.
Meskipun McDonald\’s tidak merinci penjualan di masing-masing pasar internasional, perusahaan mencatat bahwa promosi industri secara luas meningkat di China selama kuartal tersebut karena restoran-restoran bergegas untuk menghidupkan kembali permintaan yang lesu.
Tak hanya McDonald\’s, pekan lalu Starbucks (SBUX.O) juga mengumumkan memangkas target penjualan tahunannya imbas penurunan permintaan di berbagai toko di Timur Tengah.

By admin