Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengundurkan diri dari posisi komisaris utama PT Pertamina (Persero) demi memenangkan pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Ia resign dari perusahaan pelat merah itu pada Jumat (2/2). Ahok mengunggah langsung foto surat pengunduran dirinya di akun Instagram @basukibtp.
\”Dengan ini, saya menyatakan mendukung serta akan ikut mengkampanyekan pasangan calon presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Hal ini agar tidak ada lagi kebingungan terkait arah politik saya,\” tegas Ahok di akun Instagram pribadinya.
Kader PDI Perjuangan itu bukan orang baru di jajaran pemerintahan. Ia pernah menduduki beberapa posisi penting, dimulai dari bupati Belitung Timur 2005-2010.
[Gambas:Instagram]ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}
Namun, pada 2006 lalu Basuki memutuskan meninggalkan jabatannya untuk maju dalam Pilgub Bangka Belitung. Sayang, ia kalah dari rivalnya, yakni Eko Maulana Ali.
Gagal menjadi gubernur Bangka Belitung, jebolan Fakultas Teknologi Mineral jurusan Teknik Geologi Universitas Trisakti itu memutuskan mencalonkan diri menjadi anggota DPR RI. Ia mewakili Partai Golkar untuk daerah pemilihan (dapil) Bangka Belitung.
Ahok sukses melenggang ke Senayan dengan raihan 119.232 suara. Namanya dikenal kala menjabat anggota DPR RI.
Kala itu, ia menciptakan standar baru bagi anggota dewan berkaitan dengan transparansi, profesionalisme, dan semangat antikorupsi.
Standar tersebut dibuat dengan merintis laporan aktivitas kerja DPR, baik dalam proses pembahasan undang-undang maupun dalam berbagai kunjungan kerja. Semua laporan kerjanya bisa diakses melalui website.
Belum tuntas sebagai wakil rakyat, Ahok memutuskan untuk banting setir. Ia maju di Pilgub DKI Jakarta 2012 mendampingi Joko Widodo.
Menang bersama Jokowi, namanya semakin mentereng. Bahkan, ia mendapatkan penghargaan sebagai tokoh antikorupsi dari untuk penyelenggara negara dari Gerakan Tiga Pilar Kemitraan.
Penghargaan tersebut diberikan karena Ahok dinilai berhasil dalam menekan sifat korupsi pejabat daerah. Selain itu, ia juga mendapatkan penghargaan antikorupsi dari Bung Hatta Anti Corruption Award pada 2013 lalu.
Saat Jokowi naik takhta menjadi RI 1 pada 2014, Ahok menggantikan posisi yang ditinggalkan eks wali kota Solo tersebut. Kiprahnya yang menonjol di DKI bertahan sampai akhir masa jabatan di 2017.
Sayang, Ahok kalah ketika maju di Pilkada DKI 2017 bersama Djarot Saiful Hidayat. Duo kader PDIP itu kalah di putaran kedua dari paslon Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Di tengah proses pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2017, Ahok sempat tersandung kasus penistaan agama. Kasus itu berawal dari pernyataannya yang mengutip Surat Al-Maidah ayat 51 saat melakukan kunjungan kerja di Kepulauan Seribu pada 27 September 2016.
Pernyataan Ahok itu diunggah oleh Buni Yani di akun Facebook miliknya dan menimbulkan berbagai perdebatan di kalangan masyarakat.
\”Jadi jangan percaya sama orang. Kan bisa saja dalam hati kecil bapak-ibu enggak bisa pilih saya, ya-dibohongin pake surat Al Maidah surat 51 macam-macam gitu, lho. Itu hak bapak-ibu. Ya. Jadi, kalo bapak-ibu, perasaan enggak bisa pilih, nih, karena takut masuk neraka, dibodohin gitu, ya, enggak apa-apa. Karena ini kan panggilan pribadi bapak-ibu. Program ini jalan saja. Ya, jadi bapak ibu-enggak usah merasa enggak enak dalam nuraninya enggak bisa pilih Ahok. Enggak suka ama (sama) Ahok. Tapi programnya, gue kalo terima, gue enggak enak dong ama dia, gue utang budi. Jangan. Kalau bapak-ibu punya perasaan enggak enak, nanti mati pelan-pelan, lho, kena stroke,\” ujar Ahok dalam potongan video tersebut.
Pernyataan itu membuat Ahok harus berurusan dengan masalah hukum. Akibat pernyataan tersebut, sejumlah elemen masyarakat melaporkannya ke polisi dengan tuduhan telah menista agama.Gaji yang Ditinggalkan Ahok di Pertamina Demi Menangkan Ganjar-MahfudAkibat laporan tersebut, Pengadilan Negeri Jakarta Utara menjatuhkan hukuman selama dua tahun penjara.
Usai sempat menghilang dari publik, Ahok kembali ke jajaran pemerintahan. Ia ditunjuk Menteri BUMN Erick Thohir sebagai komut Pertamina pada November 2019.
Meski begitu, penunjukan Ahok di Pertamina menuai polemik. Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menyatakan menolak Ahok.
Di lain sisi, Politikus Partai Gerindra Fadli Zon menilai pemilihan Ahok hanya akan membuat kegaduhan.Isi Surat Pengunduran Diri Ahok dari Pertamina Demi Ganjar-MahfudAhok akan dampingi Megawati kampanyekan Ganjar-Mahfud
Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Maluku Benhur Watubun mengatakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ahok akan mendampingi capres nomor urut 3 tersebut menemui massa PDIP di Kota Ambon.
Ia menyebut Ambon menjadi satu dari lokasi kampanye Ganjar-Mahfud karena merupakan lumbung suara PDIP. Benhur mengklaim masa pendukung Ganjar-Mahfud yang datang akan tumpah ruah dan berdesak-desakan setelah sekitar dua ribu orang akan memadati alun-alun lapangan merdeka (lapmer) di Jalan Sultan Hairun.
\”Iya, pak Ahok itu kader PDI Perjuangan, tapi beliau kan Komisaris BUMN, jadi kita juga tidak bisa menabrak aturan, pak Ahok tetap mendukung Ganjar,\” ujar Benhur saat konferensi pers di Ambon, Sabtu (27/1).Sri Mulyani Blokir Anggaran Kementerian-Lembaga Rp50 T di 2024