Nilai tukar rupiah berada di level Rp15.655 per dolar AS pada Selasa (8/10) sore. Mata uang Garuda menguat 31,5 poin atau naik 0,20 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.671 per dolar AS.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia berada di zona merah. Yen Jepang menguat 0,26 persen, baht Thailand melemah 0,02 persen, yuan China melemah 0,54 persen, peso Filipina melemah 0,22 persen, dan won Korea Selatan melemah 0,35 persen.
Dolar Singapura menguat 0,06 persen dan dolar Hong Kong terpantau melemah 0,08 persen pada penutupan perdagangan sore ini.Jasa Marga Bongkar Alasan Uang Ganti Rugi Tanah Mat Solar Belum Cair
Sedangkan, mata uang utama negara maju bergerak bervariasi. Tercatat euro Eropa menguat 0,13 persen, poundsterling Inggris menguat 0,10 persen, dan franc Swiss melemah 0,04 persen.
Dolar Australia melemah 0,43 persen, dan dolar Kanada juga melemah 0,15 persen.
Analis Pasar Lukman Leong mengatakan penguatan rupiah ditopang oleh kondisi di Timur Tengah hingga kebijakan China terkait stimulus ekonomi.
\”Rupiah melemah tertekan oleh dolar AS dan kekhawatiran seputar situasi di Timteng. Selain itu juga tertekan oleh berita dari China yang mengecewakan dengan tidak mengumumkan langkah stimulus baru,\” ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com.