Nilai tukar rupiah bertengger di Rp15.628 per dolar AS pada Jumat (9/3) pagi. Mata uang Garuda menguat 26 poin atau 0,17 persen dari posisi sebelumnya.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia bergerak di zona hijau. Tercatat, baht Thailand menguat 0,06 persen, won Korea Selatan 0,46 persen, peso Filipina 0,04 persen, dan yen Jepang 0,06 persen.
Lalu, rupee India menguat 0,05 persen dan ringgit Malaysia 0,34 persen. Di sisi lain, yuan China melemah 0,02 persen, dolar Hong Kong minus 0,01 persen, dan dolar Singapura minus 0,01 persen.Erick Thohir Buka Wacana Pegawai BUMN Bisa Libur Tiga Hari SepekanSementara, mayoritas mata uang negara maju juga melemah. Dolar Australia menguat 0,02 persen, franc Swiss 0,05 persen, Poundsterling Inggris 0,01 persen, euro Eropa minus 0,01 persen, dan dolar Kanada 0,06 persen
Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra memproyeksi rupiah menguat hari ini. Menurutnya, dolar AS terlihat bergerak melemah terhadap nilai tukar lainnya pasca testimoni Gubernur The Fed Jerome Powell di hadapan komite perbankan Senat AS semalam.ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}Pernyataan Powell semalam diterjemahkan pasar bahwa pemangkasan suku bunga AS tidak lama lagi. The Fed perlu meyakinkan diri bahwa tingkat inflasi AS bakal stabil turun ke arah target 2 persen.

\”Pernyataan Powell ini memberikan sentimen positif ke aset berisiko. Indeks saham AS dan Eropa semalam ditutup menguat. Pagi ini pun sebagian indeks saham Asia terlihat bergerak naik,\” ucap Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Berdasarkan sentimen di atas, Ariston pun memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp15.580 sampai Rp15.680 per dolar AS pada hari ini.

By admin