Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.594 per dolar AS pada Senin (12/2). Mata uang Garuda menguat 40 poin atau plus 0,26 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp15.612 per dolar AS pada perdagangan sore ini.
Mata uang di kawasan Asia juga dominan menguat. Yuan China naik 0,04 persen, rupee India tumbuh 0,05 persen, dolar Singapura menguat 0,08 persen, won Korea Selatan dan baht Thailand plus 0,13 persen, serta yen Jepang dan ringgit Malaysia melesat 0,16 persen.
Pelemahan hanya dialami dolar Hong Kong yang turun 0,01 persen dan peso Filipina jatuh 0,28 persen.Isi Penyesalan Tom Lembong Pernah Jadi Bagian dari Pemerintahan JokowiADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}
Mirip, mata uang negara maju mayoritas kokoh. Poundsterling Inggris tumbuh 0,06 persen, euro Eropa plus 0,04 persen, franc Swiss naik 0,10 persen, dolar Kanada minus 0,03 persen, dan dolar Australia turun 0,01 persen.
Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan rupiah menguat di tengah pasar Asia yang umumnya masih libur.
\”Penguatan rupiah didukung oleh pelemahan dolar AS setelah revisi inflasi. Investor di Indonesia pada umumnya wait and see menjelang Pilpres 2024,\” katanya kepada CNNIndonesia.com.