Momen Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah yang penuh suka cita ternyata juga dimanfaatkan oleh para penipu untuk melancarkan aksinya. Modus yang digunakan para penipu ini juga cukup meyakinkan, sehingga korban mengalami kerugian materiel maupun nonmateriel.
Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI, Arga M. Nugraha, pun meminta agar nasabah tetap waspada terhadap modus yang disebut social engineering (soceng) ini, di mana pelaku memanfaatkan manipulasi sosial dan kelemahan psikologis (keingintahuan, ketergesaan, dan kelengahan manusia). Terlebih, di momen mendekati hari raya di mana transaksi keuangan dan peredaran uang diperkirakan meningkat.
\”Akibatnya korban menjadi sasaran bagi pelaku kejahatan, tanpa menyadari dirinya menjadi korban social engineering,\” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (3/4).
Salah satu contoh modus yang ditemukan adalah pelaku berpura-pura menjadi kurir paket, mengirimkan file ucapan selamat lebaran dalam format APK, atau menawarkan aplikasi menarik untuk diunduh. Aplikasi tidak resmi inilah yang menjadi kunci penipuan.
Ketika korban memasangnya, mereka secara tidak sadar memberikan akses penuh kepada penipu untuk mengakses data dan perangkat tersebut, termasuk SMS, keyboard, mikrofon, dan kamera.ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}Data-data ini kemudian digunakan untuk melakukan kejahatan perbankan, seperti menguasai username dan password aplikasi mobile banking dan OTP, sehingga penipu dapat melakukan transaksi keuangan secara ilegal.
Maka dari itu, Arga menambahkan, dalam memberikan perlindungan terhadap nasabah BRI menerapkan tiga komponen yakni dari sisi proses, teknologi, dan people.
Ia menekankan bahwa BRI senantiasa melakukan proses pengembangan aplikasi lebih secure. Perseroan juga terus berupaya meningkatkan kesadaran akan bahaya soceng baik kepada para pekerja maupun nasabah.
\”Kesadaran ini untuk memenuhi tanggung jawab melindungi data dan dana para nasabah,\” tambahnya.
Nasabah pun diimbau terus waspada jika ada nomor yang tidak dikenal mengirimkan dokumen dengan akhir penamaan .APK, apalagi yang mengatasnamakan BRI. Masyarakat dapat mencegah kejahatan dokumen lebih dini dengan tidak mengeklik dokumen dan aplikasi tersebut.
Nasabah dapat segera menghubungi Contact BRI di 1500017 apabila terlanjur menginstall aplikasi bodong tersebut untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Dengan selalu menjaga kerahasiaan data pribadi serta tetap berhati-hati dalam menerima pesan dan telepon masuk, berbagai modus penipuan dapat dihindari. BRI pun akan terus mengedukasi serta mengajak seluruh masyarakat untuk selalu waspada akan modus penipuan.
Adapun berikut beberapa tips mengantisipasi penipuan dengan modus soceng:

Pada saat menginstal aplikasi apapun pada perangkat, selalu waspada dan baca dengan saksama seluruh prompt yang muncul. Terutama pada saat aplikasi meminta izin untuk mengakses file, mikrofon, kamera, SMS, dan semacamnya.
Waspada saat ada pesan dari nomor tak dikenal mencantumkan link/file dengan akhir penamaan .APK.
Umumnya penipu mengirimkan link/file dengan disertai pengumuman/pemberitahuan yang mendorong kita untuk bereaksi tanpa berpikir Panjang. Misalnya berupa pesan yang memburu-buru, ancaman, atau mengundang rasa ingin tahu.
Tidak mengeklik link/file yang dikirimkan.
Jika sudah terklik/terinstal, segera matikan matikan koneksi data selular dan WIFI pada perangkat.
Bersihkan data dan cache aplikasi tersebut dan selanjutnya uninstall aplikasi tersebut.
Ubah username, PIN dan password mobile banking dan juga password email yang terasosiasikan dengan mobile banking.
Apabila ada keraguan/kecurigaan saat menerima pesan dari nomor yang tak dikenal, selalu hubungi dan verifikasikan kepada institusi yang bersangkutan.
(rir)

By admin