Menteri Koperasi dan UKM Teten MasdukiĀ mengungkapkan ada aplikasi digital yang mengancam UMKMĀ Tanah Air. Bahkan, dampaknya lebih berbahaya dari Tiktok Shop.
Menurutnya, aplikasi digital itu adalah yang bisa memfasilitasi perdagangan cross border atau dari luar negeri yang sangat mengancam produk UMKM.
\”Ini yang saya khawatir ada satu lagi satu aplikasi digital, cross border yang saya kira akan masuk ke kita dan ini lebih dahsyat dari Tiktok (shop),\” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Senin (10/6).
Teten mengatakan saat ini pemerintah tengah berupaya untuk meminimalisir produk China masuk ke dalam negeri, terutama dari aplikasi digital lokal. Tujuannya untuk melindungi pelaku UMKM.Krisis Hantam Bisnis Tekstil: 6 Pabrik Tutup, 13 Ribu Buruh Kena PHKADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}\”Kita sekarang belum lama ini dihadapkan misalnya masuknya produk-produk dari China lewat platform digital dalam negeri,\” jelasnya.
Namun, di tengah upaya ini, ternyata ada aplikasi digital baru yang kemungkinan tetap bisa meloloskan seluruh produk impor China masuk ke Indonesia. Namanya aplikasinya adalah Temu dan berasal dari China.
Pasalnya, aplikasi ini langsung menghubungkan produk-produk dari pabrik kepada pembeli. Tak lagi ada reseller, affiliator dan pihak ketiga dalam rantai pasok tersebut sehingga lebih bahaya bagi UMKM.
\”Dari ratusan pabrik dia langsung masuk ke konsumen, jadi akan ada berapa banyak lapangan kerja di distribusi akan hilang,\” imbuhnya.
Temu ini dinilai jauh lebih berbahaya dari Tiktok Shop. Apalagi aplikasi tersebut terhubung langsung dengan 80 pabrik di China.
\”Nah, kalau Tiktok kan masih mending lah, masih ada reseller, ada affiliator, masih membuka lapangan kerja. Kalau ini kan akan memangkas langsung,\” pungkasnya.