Ini komitmen kami untuk terus memperluas pasar internasional dan memperkenalkan keunggulan produk mamin Indonesia kepada duniaJakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan Indonesia terus berkomitmen untuk memperluas pasar global dengan cara memperkenalkan produk-produk Indonesia melalui pameran internasional.
Jerry menyebutkan keterlibatan Indonesia dalam pameran Salon International de l'Alimentation (SIAL)
Shanghai 2024 di Shanghai New International Expo Center (SNIEC), Shanghai, China pada 28-30 Mei 2024, merupakan upaya untuk mengenalkan produk makanan dan minuman (mamin) kepada dunia.
"Ini komitmen kami untuk terus memperluas pasar internasional dan memperkenalkan keunggulan produk mamin Indonesia kepada dunia. Kami berharap keikutsertaan Indonesia dalam pameran ini mampu meningkatkan ekspor produk mamin Indonesia di pasar global, khususnya Asia," ujar Jerry melalui keterangan di Jakarta, Rabu.
Terdapat delapan ekshibitor di Paviliun Indonesia yang menampilkan produk unggulannya. Adapun produk-produk terbaik yang dipamerkan antara lain mi instan, kopi, sarang burung walet, minyak goreng, tempe azaki dan makanan ringan.
Paviliun Indonesia juga mengadakan sesi coffee cupping bagi pengunjung, yang diharapkan dapat memberikan pengalaman bagi pengunjung untuk mengeksplorasi rasa dan aroma dari beragam jenis kopi nusantara.
Selain itu, Paviliun Indonesia memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk mencicipi produk makanan unggulan dari Indonesia.
Tren ekspor Indonesia ke Tiongkok selama lima tahun terakhir pada 2019-2023 meningkat sebesar 27,3 persen. Hal ini menunjukkan adanya peluang kerja sama yang besar.
Ekspor utama Indonesia ke Tiongkok pada 2023 meliputi feronikel senilai 14,9 miliar dolar AS, lignit 7,9 miliar dolar AS, dan batu bara 6,9 miliar dolar AS. Di samping itu, terdapat nikel matte senilai 4,9 miliar dolar AS dan minyak sawit dengan nilai 3,6 miliar dolar AS.
Sementara, barang-barang yang menjadi impor utama Indonesia dari Tiongkok pada 2023 meliputi telepon pintar senilai 4,7 miliar dolar AS, mesin pengolah data otomatis sejumlah 1,7 miliar dolar AS, buldoser yang bergerak sendiri sebesar 1,1 miliar dolar AS, dan insulated wire dengan nilai 788 juta dolar AS.