Apa warna baju saat Rabu Abu? Hal ini kerap jadi pertanyaan banyak orang yang bakal menghadiri misa Rabu Abu pada Selasa (13/2) atau Rabu (14/2).
Jika kamu adalah salah satunya, maka sebenarnya tidak perlu panik. Sebenarnya tak ada aturan baku tentang warna baju saat Rabu Abu.
Hanya saja melihat momen dan makna perayaannya dalam Kristiani yaitu pertobatan, maka banya juga orang yang memakai busana dengan warna gelap seperti abu-abu, hitam, atau lainnya.
Jika ingin memakai warna sesuai warna liturgi Rabu Abu pun juga tak ada salahnya.
Dalam tradisi Katolik, elemen warna dalam liturgi menjadi simbol atau tanda peristiwa gerejawi. Umumnya ada tiga warna liturgi yang biasa dipakai yakni, putih, hijau dan ungu. Ungu merupakan warna liturgi selama masa Prapaskah.ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}
Dalam liturgi, warna ungu dipakai selama masa mawas diri, masa yang memerlukan ketenangan. Dikutip dari laman The Katolik, warna ungu yang dikenakan satu minggu jelang Paskah berhubungan erat dengan sengsara dan wafat Yesus. Dikisahkan para prajurit memakaikan Yesus jubah ungu dan mahkota dari anyaman duri.Catat, Jadwal Misa Rabu Abu Keuskupan Agung JakartaUngu dikaitkan dengan Prapaskah, periode keagamaan puasa, penebusan dosa, sedekah, dan doa yang dimulai pada Rabu Abu dan berlangsung selama 40 hari menjelang Paskah, perayaan kebangkitan Kristus.
Mengutip Southern Living, simbolisme warna ungu dalam konteks ini berkaitan dengan penyesalan, zikir, royalti, dan kekayaan spiritual.
Warna ungu dikaitkan dengan Yesus menjelang penyalibannya dalam Yohanes 19:2: \”Dan para prajurit memasangkan mahkota duri, dan menaruhnya di kepala-Nya, dan mereka mengenakan jubah ungu kepada-Nya…\”
Di sini, Yesus diejek sebagai Raja orang Yahudi yang berjubah ungu. Ungu adalah warna pilihan bangsawan selama Kekaisaran Romawi karena merupakan warna yang paling memakan banyak tenaga dan mahal untuk dibuat.Kenapa Harus Pakai Abu di Rabu Abu Umat Katolik?Perjanjian Lama juga meninggikan warna ungu, karena di dalamnya diceritakan bahwa Kemah Suci yang menampung Tabut Perjanjian terbuat dari tirai \”linen halus dan benang biru, ungu, dan merah tua\” (Keluaran 26:1). Terlebih lagi, ketika Raja Salomo membangun Bait Suci di Yerusalem, ia membuat tirai bait suci dari kain dengan warna yang sama (2 Tawarikh 3:14).
Mengutip Christianity, warna ungu merupakan pengingat visual yang suram akan warna yang dikenakan oleh Raja sejati sebelum pengorbanan-Nya yang terbesar bagi kita dan mendorong kita untuk mengambil tindakan untuk bertobat dari dosa-dosa kita, memohon pengampunan kepada Tuhan, dan memperbarui iman kita kepada Kristus.
Lalu apa warna baju saat rabu abu harus warna ungu? Atau apakah umat wajib menyesuaikan warna baju Rabu Abu dan selama ibadah dengan warna liturgi gereja?
Jawabannya tidak. Dalam Pedoman Umum Misale Romanum 335 disebutkan:
\”Gereja adalah tubuh Kristus. Dalam Tubuh itu tidak semua anggota menjalankan tugas yang sama. Dalam perayaan Ekaristi tugas yang berbeda-beda itu dinyatakan lewat busana liturgis yang berbeda-beda. Jadi, busana itu hendaknya menandakan tugas khusus masing-masing pelayan. Di samping itu, busana liturgis juga menambah keindahan perayaan liturgis. Seyogyanya busana liturgis untuk imam, diakon, dan para pelayan awam diberkati.\”