Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) di Tangerang, Banten, meraih penghargaan medali emas The Most Recovered Airport atau bandara yang paling cepat pulih dari dampak pandemi Covid-19.
Bandara Soetta ditetapkan sebagai pemenang untuk kawasan Asia Pasifik atau Asia-Pacific (ASPAC) Aviation Network Champions kategori The Most Recovered Airport yang diselenggarakan OAG Aviation Worldwide Limited.
Penghargaan yang diberikan OAG Aviation Worldwide Limited berdasarkan pertumbuhan kapasitas maskapai di bandara-bandara yang berada di Asia Pasifik antara 2019 – 2023.Pilihan Redaksi3 Bandara di Indonesia Masuk 10 Peringkat Terendah di DuniaKompensasi Pesawat Delay, Penumpang Bisa Dapat Rp300 Ribu Lho!Pesawat Mendarat Darurat, Kabin Tertutup Asap Gegara Laptop Terbakar\”Ketika pandemi COVID-19 melanda pada awal 2020, AP II dan seluruh stakeholder berupaya agar pandemi ini tidak boleh berdampak banyak pada operasional Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan gerbang utama negara dan bandara terbesar di Indonesia,\” ujar VP of Corporate Communications PT Angkasa Pura II Cin Asmoro dalam keterangan yang diterima, Kamis (7/3).\”Kami memahami Bandara Soekarno-Hatta adalah jangkar penerbangan di dalam negeri, di mana penerbangan menjadi transportasi paling efisien di Indonesia yang merupakan negara kepulauan,\” imbuhnya.ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}Dia mengungkapkan Bandara Soetta tidak pernah mengurangi jam operasional di tengah pandemi dan tetap beroperasi 24 jam setiap hari melayani berbagai jenis penerbangan, termasuk bantuan pandemi dan penerbangan yang membawa vaksin.
Cin menyebut kerja keras itu berkat kolaborasi erat seluruh pihak antara lain AP II, Satgas COVID-19 maskapai, AirNav Indonesia, TNI, Polri, Imigrasi, Bea Cukai, Karantina, ground handling, serta didukung penuh Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN.
\”Kami berterima kasih kepada seluruh stakeholder, kepada seluruh staf bandara atas dedikasinya selama pandemi,\” beber Cin Asmoro.
Ketika situasi pandemi mulai membaik, kata Cin, AP II bersama stakeholder langsung berupaya kembali memperkuat konektivitas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta.
Cin juga memaparkan saat situasi pandemi mulai membaik, AP II bersama stakeholder langsung berupaya kembali memperkuat dan meningkatkan konektivitas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta, sehingga bisa berkontribusi optimal terhadap pemulihan pariwisata dan ekonomi nasional.
Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Dwi Ananda Wicaksana menyatakan lalu lintas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta sempat mengalami penurunan drastis akibat pandemi COVID-19.
Dwi Ananda menyampaikan bahwa Bandara Soetta memiliki operasional yang tangguh dan cepat beradaptasi sehingga dapat menghadapi tantangan pandemi. Bandara Soetta juga mengambil banyak pelajaran saat pandemi melanda.
Pada 2019, tercapat jumlah penumpang di Bandara Soetta mencapai 54,5 juta orang, kemudian turun drastis pada 2020 menjadi hanya 20,6 juta penumpang. Jumlahnya turun lagi menjadi 18,8 juta penumpang pada 2021.
Setelah AP II membuka rute penerbangan baru dan mengaktifkan kembali rute yang sempat ditutup serta menambah frekuensi penerbangan di rute eksisting, jumlah penumpang di Bandara Soetta pada 2022 meningkat menjadi 40,5 juta penumpang, lalu meningkat lagi pada 2023 dengan menyentuh 50,9 juta penumpang, mendekati angka sebelum pandemi.

By admin