Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Ungkapan itu setidaknya terjadi pada sebuah buku di Oodi, perpustakaan umum di Helsinki, Finlandia.
Pustakawan Oodi terkejut saat buku novel The Refugees karya Arthur Conan Doyle dikembalikan ke perpustakaan lebih dari delapan dekade setelah dipinjam.Daftar Harta Karun Dunia yang Masih Hilang, Termasuk Legenda NaziNovel terjemahan bahasa Finlandia itu dikembalikan pada Senin (27/5). Padahal, buku itu seharusnya dikembalikan sebelum tanggal 26 Desember 1939.
Buku yang dikembalikan juga masih berisi kartu perpustakaan si peminjam. Dari kartu tersebut, diidentifikasi bahwa peminjam adalah seorang pengusaha di Pursimiehenkatu.ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}\”Orang yang mengembalikan buku tersebut tidak memberi tahu, dan kami tidak bertanya soal apa hubungan mereka dengan orang yang meminjam buku itu,\” ujar pustakawan Oodi, Heini Strand, melansir CNN.Kemendikbud Bakal Tarik Buku Panduan Sastra Usai Tuai Kritik KerasOodi sendiri telah terbiasa menerima buku yang dikembalikan terlambat hingga puluhan tahun. Sering kali, buku tersebut ditemukan oleh teman atau keluarga sang peminjam.
\”Saya tidak tahu apakah buku ini juga demikian,\” tambah Strand.
Waktu jatuh tempo pengembalian ini bisa jadi salah satu alasan mengapa buku tersebut telah dikembalikan. Waktu jatuh tempo terjadi setelah Uni Soviet menyerang Finlandia pada 30 November 1939.
\”Perang musim dingin telah dimulai hanya sebulan sebelum tanggal jatuh tempo. Jadi, mungkin mengembalikan buku bukan hal pertama yang dipikirkan si peminjam,\” ujar Strand.
Buku tersebut masih berada dalam kondisi cukup baik dan dapat dipinjamkan kembali pada publik.