Di jantung kota Paris, Musée des Arts Décoratifs mengadakan pameran inovatif yang melampaui batas-batas mode, teknologi, dan seni.
Berlangsung dari 29 November 2023, retrospektif ini merayakan karya visioner Iris van Herpen, seorang perancang busana Belanda yang terkenal dengan pendekatan avant-garde terhadap haute couture.
Bertajuk \”Sculpting the Senses\”, pameran ini menyelami dunia Iris van Herpen yang beraneka segi, mengeksplorasi berbagai tema mulai dari kehidupan laut yang dapat diindera hingga gerakan dan fenomena kosmis.
Ratu Máxima dari Belanda Membuka Pameran
Pameran ini dibuka oleh Ratu Máxima dari Belanda, serta dihadiri oleh ibu negara Prancis Brigitte Macron. Dalam sambutan pembukaannya, ia mengungkapkan kekagumannya yang mendalam terhadap Iris van Herpen, dan memujinya sebagai seniman Belanda yang memberikan dimensi baru pada dunia mode.Foto: CNN Indonesia/ Fandi StuerzPameran Iris van Herpen: Sculpting The Senses, Perjalanan Mode Melalui Inovasi dan Multi Inspirasi\”Dengan bangga saya menghadiri pembukaan retrospektif sebagai penghormatan kepada seniman terkemuka Belanda, wanita yang memberikan dimensi baru pada fashion,\” kata Ratu Máxima.ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}

Ia berharap agar retrospektif \”Sculpting the Senses\” dapat menjadi sumber inspirasi dan kesenangan bagi seluruh peserta.
Dikurasi oleh Cloé Pitiot dan asisten kurator Louise Curtis, pameran ini berlangsung di Galeri Christine & Stephen A. Schwarzman, dengan skenografi yang dibuat secara ahli oleh Studio Nathalie Crinière.
Lebih dari seratus karya haute couture karya Iris van Herpen terlibat dalam dialog menawan dengan karya seni dan desain kontemporer. Pilihan yang dikurasi mencakup kontribusi dari seniman seperti Philip Beesley, Wim Delvoye, dan Jacques Rougerie, yang menciptakan resonansi unik dengan artefak ilmu pengetahuan alam seperti kerangka dan fosil.
Pameran ini dengan cermat membedah berbagai tema yang terjalin dalam karier Iris van Herpen yang termasyhur. Koleksi Iris van Herpen tahun 2020, \”Sensory Seas\”, mengambil inspirasi dari dunia tak kasat mata di bawah permukaan laut.Kisah Duet Rinaldy Yunardi dan Iris van Herpen di Haute Couture ParisPengamatan Ratu Máxima terhadap karya Iris yang memiliki \”seribu segi\” terlihat jelas dalam kecintaannya pada tari, minat pada sains, dan kecintaannya pada alam. Koleksinya, yang terinspirasi oleh hewan laut dan kehidupan planktonik, menampilkan perpaduan keahlian desainer dan teknologi baru di bidang haute couture.
Air, dalam berbagai bentuknya, menjadi pusat perhatian dalam kreasi Iris van Herpen. Dari fokus kristal pada koleksi \”Kristalisasi\” pada tahun 2010 hingga alegori puitis tentang tetesan hujan dan tsunami, air menjadi kekuatan metaforis dalam desainnya.
Karya-karya akuatik ini, menggunakan beragam bahan dan teknik, mengungkap misteri dan kekuatan metaforis air, mengundang pengunjung untuk merenungkan esensi keberadaan manusia.
Ketertarikan Iris van Herpen terhadap bentuk-bentuk di alam membawanya menjelajahi morfogenesis dan kekuatan kreatif pada asal mula kehidupan. Dunia mikroskopis menjadi sumber inspirasi, dan ketertarikannya meluas pada ilustrasi ahli biologi Ernst Haeckel.Haute Couture Week
Iris van Herpen dan Couture 300 Km/JamMelalui perpaduan seni dan sains, ia menghadirkan tata bahasa estetika baru dan material yang melampaui batas-batas mode konvensional, terutama terlihat dalam koleksi \”Earthrise\” yang ramah lingkungan.
Lemari barang antik dan museum anatomi menginspirasi eksplorasi Iris van Herpen tentang seluk-beluk tubuh manusia. Gaunnya, struktur hibrida yang meniru konstitusi intrinsik manusia, berfungsi sebagai proyeksi tubuh baru.
Dengan pendekatan sinar-X yang kreatif, ia menerangi hal-hal yang nyaris tak terlihat dan mengungkap struktur makhluk hidup melalui teknologi. Pendekatan holistik Iris van Herpen mencakup eksplorasi struktur alami dan buatan, merayakan keterhubungan tubuh manusia dengan komponen fisik, spiritual, dan memori.

By admin