Singapura menjadi pusat perhatian di Asia Tenggara usai bintang pop Amerika Serikat (AS), Taylor Swift, konser selama enam hari dengan tiket yang sudah terjual habis.
Konser The Eras Tour Taylor Swift membuat banyak orang dari negara-negara di Asia Tenggara datang ke Singapura, meskipun harga tiket pesawat dan tarif hotel menjadi lebih tinggi.
Tak heran, keseriusan pemerintah Singapura dalam berkomitmen mendukung industri pariwisatanya ditunjukkan dengan memberikan subsidi sebesar S$300 juta atau sekitar Rp3,5 triliun.
Dana subsidi sebesar itu guna meningkatkan daya saing di tengah persaingan global. Subsidi ini diharapkan dapat membantu industri pariwisata Singapura mengembangkan dan memasarkan produk dan pengalaman serta mengembangkan kekayaan intelektual baru.Pilihan RedaksiSandiaga Buka Suara RI Turun ke Posisi 5 Destinasi Populer di ASEANEfek Konser Taylor Swift di Singapura, Hotel dan Penerbangan MelonjakHotel di Singapura Bayar Ganti Rugi jika Liburan Tamu Terganggu HujanADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}Mengutip dari VN Express, hal tersebut disampaikan Menteri Negara Perdagangan dan Industri Singapura, Alvin Tan, di depan parlemen pada 1 Maret 2024.Menurut Alvin Tan, dana ini juga akan digunakan untuk melatih pekerja pariwisata, meningkatkan layanan pariwisata, dan membantu perusahaan pariwisata menjadi lebih produktif.
Tahun lalu, Singapura menduduki peringkat ketiga di Asia Tenggara untuk urusan jumlah kunjungan turis asing. Jumlah kunjungan turis asing ke Singapura sepanjang 2023 mencapai 13,6 juta orang. Pada 2024, Singapura menargetkan menerima 16 juta kunjungan turis asing.
Jika Singapura mendapat subsidi pariwisata sebesar Rp3,5 triliun, bagaimana dengan Indonesia? Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (Menparekraf), Sandiaga Uno, pemerintah Indonesia akan segera merealisasikan dana pariwisata atau Indonesia Tourism Fund.
Dana awal yang disiapkan sebesar Rp2 triliun, demi memfasilitasi berbagai konser dan event internasional melalui Indonesia Tourism Fund. Dana ini akan dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) sehingga tidak membentuk lembaga baru. Selain itu, pengelolaannya akan melibatkan para pemangku kepentingan di sektor pariwisata.
\”Saya melihat apa yang dilakukan oleh pemerintah Singapura untuk konser Taylor Swift ini harus menjadi inspirasi dan pelajaran bagi kita bersama. Ke depannya, selain perizinan dan peningkatan SDM, pemerintah akan memfasilitasi berbagai konser dan event internasional melalui Indonesia Tourism Fund yang tahun ini akan digelontorkan sebanyak Rp2 triliun,\” kata Sandiaga dalam unggahan di media sosial, Rabu (6/3).
Sandiaga juga mengusulkan agar ada kerja sama antara Indonesia dan Singapura untuk mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari perjalanan wisatawan. Ia menyarankan agar Taylor Swift bisa menggelar konsernya di Indonesia, selain di Singapura.
\”Bagaimana kita berbagi dan kita hitung secara keseluruhan, mungkin kalau kita lihat, kita bisa mengarahkan 4 hari di Singapura atau 2 hari di Indonesia. Tempatnya itu bisa di venue yang kita siapkan berkelas dunia seperti GBK ataupun venue-venue lainnya dan kita betul-betul tampilkan sesuatu yang lain,\” ujarnya.
jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia sepanjang 2023mencapai 11,7 juta orang,mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS). Sementara untuk jumlah kunjungan wisatawan mancanegara tahun 2024, Kemenparekraf menargetkan 14,3 juta kunjungan turis asing.

By admin