Singapura dinobatkan sebagai kota terbaik ketujuh di dunia untuk workcation atau kerja sambil liburan. Dalam daftar kota terbaik di dunia untuk workcation tahun ini, Singapura naik 14 peringkat dari tahun lalu.
Dalam laporan perusahaan berbasis di Swiss, International Workspace Group, Singapura mengalahkan beberapa kota di regional Asia seperti Jakarta di urutan kedelapan, Manila posisi ke-16, dan Hong Kong di peringkat ke-19.
Workcation merupakan gabungan dari dua kata, yakni work (kerja) dan vacation (liburan). Istilah ini merujuk pada kegiatan kerja sembari liburan di sebuah destinasi wisata.Pilihan RedaksiLiburan ke AS Naik Jet Pribadi, Biaya Sewanya Bisa Sampai Rp4,8 MMulai 2025, Turis Asing Masuk Eropa Harus Bayar Rp121 RibuKecoak Serang Bagasi Pesawat, Koper 100 Penumpang Belum DikembalikanOrang yang menjalani workcation, biasanya tetap melakukan tugas kantor, tapi dari lokasi-lokasi lain seperti tempat liburan atau destinasi yang ingin dijelajahi.
Seperti dilansir VN Express, menurut laporan International Workspace Group, mereka mengevaluasi 30 kota di seluruh dunia berdasarkan kriteria iklim, budaya, akomodasi, transportasi, makanan dan minuman, kebahagiaan, kecepatan broadband, dan ketersediaan ruang kerja yang fleksibel.
Singapura berhasil dalam kategori kualitas broadband dan keberlanjutan, kata laporan tersebut. Negara-kota ini berfungsi sebagai gerbang global ke Asia Tenggara, menjadikan Singapura tujuan yang menarik bagi para pelancong.
Budapest menduduki puncak daftar kota terbaik di dunia untuk workcation tahun ini, diikuti oleh Barcelona dan Rio de Janeiro.
Sementara itu, sebelumnya Indonesia dan Singapura baru-baru ini sama-sama memperkenalkan kebijakan visa khusus untuk para pekerja nomaden digital.
Bulan lalu, Indonesia resmi meluncurkan program Golden Visa, yang memungkinkan masa tinggal hingga 10 tahun untuk warga negara asing yang berinvestasi dalam jumlah tertentu.
Untuk visa lima tahun di Indonesia, investor individu diharuskan mendirikan perusahaan senilai US$2,5 juta, sedangkan opsi 10 tahun mengharuskan investasi US$5 juta.
