Hampir 20 tahun berlalu sejak jatuhnya pesawat Boeing 737-300 milik maskapai penerbangan Helios Airways. Investigasi udara mengungkap misteri di balik jatuhnya pesawat yang dijuluki \”Olympia\” itu, terdapat kisah tragis sekaligus aksi heroik di dalamnya, melansir Mirror.
Insiden pesawat \’Olympia\’ kerap dijuluki sebagai insiden \”pesawat hantu\”, karena misterinya yang dikemudikan tanpa pilot dan seluruh awak tak sadarkan diri selama berjam-jam sebelum akhirnya jatuh. Hal tersebut seakan-akan pesawat sedang dibajak oleh sesuatu yang \”tak kasat mata\”.
Penerbangan Helios Airways 522 yang mengangkut 121 orang, terdiri dari 115 penumpang dan 6 awak pesawat merupakan salah satu bencana penerbangan terburuk di Eropa.Pilihan RedaksiVape dan Powerbank Dalam Satu Tas Meledak di Kabin PesawatAda Tikus Lompat di Makanan Penumpang, Pesawat Pilih Mendarat DaruratTips Pilot untuk Penumpang Takut Naik Pesawat: Pilih Penerbangan PagiPesawat yang terbang dari Bandara Internasional Larnaca menuju Praha melalui Athena pada Minggu (14/8/2005) tersebut tidak menyisakan satu pun kehidupan dalam tragedinya. Seluruh penumpang maupun awak kabin tewas, setelah sebelumnya terlihat tak sadarkan diri oleh pilot pesawat tempur F16 yang dikirimkan untuk menyelidiki.
Sebelum mengangkut penumpang ke Praha, pesawat tersebut menjalani pemeriksaan dan pengisian bahan bakar pada pukul setengah 2 dini hari waktu setempat.
Sesaat sampai di Bandar Udara Larnaca sebenarnya kru pesawat mengeluhkan adanya pintu pesawat yang membeku, serta suara aneh dari pintu belakang pesawat saat penerbangan berlangsung.
Tim teknis melakukan pengecekan untuk mencari ada atau tidaknya kebocoran dalam pesawat. Mereka mengubah peraturan sistem tekanan pesawat dari \”Auto\” ke \”Manual\” untuk menjalani pengecekan tekanan udara tanpa harus menyalakan mesin.
Akhirnya pesawat dinyatakan layak terbang setelah pemeriksaan. Namun nahas, tim teknisi lupa mengatur kembali sistem tekanan pesawat ke mode \”Auto\”.
Tepat setelah lepas landas, klakson peringatan ketinggian kabin pesawat berbunyi, tapi tidak dihiraukan oleh awak pesawat karena suaranya yang identik dengan peringatan konfigurasi lepas landas. Mereka melanjutkan penerbangan.
Dalam penerbangan tersebut terdapat Kapten Hans-Jurgen Merten (58), yang bekerja berdasarkan kontrak dengan Helios Airways dan perwira pertama Pampos Charalambous (51), warga negara Siprus yang telah terbang dengan maskapai tersebut selama sekitar 5 tahun.
Bersambung ke halaman selanjutnya >>>>>