Kasus kematian tiga harimau dalam kurun waktu tiga bulan di Medan Zoo membuat Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Sumatera Utara (Sumut) bereaksi. Direktur Eksekutif WALHI Sumut Rianda Purba meminta Medan Zoo ditutup sementara.
Rianda menyatakan, Medan Zoo sebaiknya meniadakan pembukaan untuk ruang publik berkunjung atau penutupan sementara sampai tempat wisata itu bisa memenuhi standar pengelolaan satwa sebagai lembaga konservasi.
\”Jika fasilitas, infrastruktur, termasuk penyediaan pakan satwa, serta manajemen pengelolanya bisa dipastikan berjalan profesional, Medan Zoo bisa dibuka kembali untuk lokasi konservasi,\” kata Rianda kepada CNNIndonesia, Rabu (10/1).Pilihan RedaksiSudah 3 Harimau Mati di Medan Zoo, Selanjutnya Apa?Di Balik 3 Harimau Mati: Medan Zoo Utang Pakan Satwa, Staf Tak DigajiNasib Medan Zoo, Manajer Sebut Tak Terima Bantuan APBD dari PemkotSelain tiga harimau yang mati, Medan Zoo juga dihadapkan pada utang ke vendor terkait pakat satwa. Medan Zoo juga belum menggaji pegawainya selama empat bulan terakhir.
ADVERTISEMENT Rianda menilai, pihak yang paling bertanggung jawab atas kondisi yang dihadapi Medan Zoo saat ini adalah Pemerintah Kota (Pemkot) Medan. Medan Zoo sendiri merupakan Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pemkot Medan.
\”Seharusnya, Pemkot Medan bisa menyediakan manajemen yang lebih baik dan profesional untuk pelaksanaan tata kelola kebun binatang sebagai lembaga konservasi dan pusat pendidikan konservasi bagi publik,\” ujarnya.
WALHI juga mendesak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut mengevaluasi total seluruh tata kelola dan manajemen Medan Zoo agar kematian satwa tidak terulang lagi.
Rianda menyarankan hewan-hewan tersisa yang masih hidup di Medan Zoo mesti dicek kesehatannya untuk mengetahui kondisinya dan kasus kematian satwa tak terjadi lagi.
\”Kalau bisa hewan-hewan yang rentan dikeluarkan atau dipisahkan lebih dulu, agar evaluasi bisa berjalan secara utuh. Ini jadi tugas dan peran dari BBKSDA Sumut,\” katanya.
\”Hewan-hewan yang rentan kesehatannya di Medan Zoo bisa dirawat sementara sampai kondisinya membaik,\” lanjut Rianda.
Dia juga meminta keterbukaan informasi seluas-luasnya mengenai kondisi Medan Zoo, termasuk persoalan keuangan. Sebab, dia menilai publik perlu tahu apa yang sebenarnya terjadi di balik memprihatinkannya kondisi Medan Zoo.
\”Hasil evaluasi dan monitoring nanti harus dipublikasikan. Kalau masalahnya anggaran, di tahun ini dan tahun-tahun ke depan Pemkot Medan harus bisa memastikan ketersediaan anggaran yang cukup,\” sarannya.