Berbagai peralatan dapur dan rumah tangga sekarang ini bisa didapatkan dengan mudah dan murah. Namun hati-hati, ada berbagai peralatan dapur pemicu kanker.
Penelitian baru terus-menerus dirilis dengan temuan yang menunjukkan bagaimana kebutuhan ini, yang kita andalkan sehari-hari, dibuat dengan bahan kimia dan bahan berbahaya, sering kali membuat banyak orang bertanya-tanya apakah aman untuk menggunakan atau mengonsumsi barang-barang tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai penemuan ilmiah mengungkap tentang bahaya kesehatan di rumah. Faktanya, tiga barang umum yang Anda temukan di dapur dikaitkan dengan kanker pada tahun 2022.
Antara peralatan masak antilengket yang Anda gunakan untuk menyiapkan makanan, pemanis yang mungkin Anda gunakan untuk membuat makanan favorit Anda terasa lebih enak, dan lainnya.5 Penyakit yang Tidak Boleh Mengonsumsi Air Kelapa MudaADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}Berikut beberapa peralatan dapur yang diduga jadi pemicu kanker:
1. Peralatan masak antilengket
Peralatan masak antilengket menjadi idola banyak orang karena mudah dibersihkan. Namun peralatan masak antilengket ini, seringkali dikaitkan dengan kanker.
Zat per dan polifluoroalkil-atau PFAS-adalah bahan kimia sintetis yang digunakan pada barang-barang seperti pakaian tahan air, produk pembersih, dan peralatan masak antilengket.
Zat-zat ini diketahui menjadi katalis utama sejumlah risiko kesehatan yang terkait dengan wajan antilengket. Faktanya, PFAS terkadang disebut sebagai \”bahan kimia selamanya\” karena bahan tersebut dicerna dengan sangat lambat dan diketahui tetap berada di tubuh.
Penelitian sebelumnya telah menemukan hubungan antara PFAS dan hal-hal seperti penyakit hati dan kanker, namun sebagian besar penelitian ini dilakukan pada hewan, sehingga membatasi pemahaman kita secara keseluruhan.
Penelitian yang diterbitkan dalam JHEP Reports Innovation in Hepatology, sangat signifikan karena menegaskan bahwa ada hubungan antara PFAS dan kanker hati.
Tidak hanya itu, penelitian ini menggunakan sampel manusia dari darah dan jaringan lebih dari 200.000 orang yang dikumpulkan sebelumnya.Cara Membuat Bumbu Rendang yang Enak dan Gurih untuk LebaranDari sampel tersebut, 50 ditemukan menderita kanker hati. Dan ketika para peneliti melihat darah mereka sebelum kanker berkembang, mereka menemukan tingkat PFAS yang tinggi.
Menurut studi dari Keck School of Medicine of USC, peserta yang termasuk dalam 10 persen teratas dari mereka yang terpapar PFAS memiliki kemungkinan 4,5 kali lebih besar terkena kanker hati.
2. Perabot plastik dan pembungkus makanan
Phthalates adalah sekelompok bahan kimia yang digunakan dalam produksi plastik pembungkus makanan dan bahan pengemas.
Mirip dengan BPA, ftalat dapat masuk ke dalam makanan jika bersentuhan dengan bungkus plastik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ftalat mungkin memiliki sifat karsinogenik.
Untuk mengurangi paparan terhadap ftalat, pertimbangkan alternatif pengganti bungkus plastik, seperti kertas lilin atau penutup makanan silikon yang dapat digunakan kembali.
3. Microwave
Gelombang mikro dapat meningkatkan risiko kanker, namun sejauh ini belum ada bukti kuat yang mendukung hal ini.
Sebagian besar pengetahuan kita tentang risiko memasak dengan microwave bersifat hipotetis dan bergantung pada faktor-faktor lain, seperti bahan plastik yang digunakan untuk memasak makanan dengan microwave.
Secara teori, paparan makanan dan plastik tertentu terhadap radiasi gelombang mikro dapat menimbulkan zat penyebab kanker, yang disebut karsinogen. Gelombang mikro juga dapat menghabiskan nutrisi yang melindungi tubuh dari kanker.Resep Minuman Berbahan Cincau, Segar Buat Buka PuasaMeskipun radiasi dari oven microwave tidak menyebabkan kanker, memasak dengan microwave dapat menimbulkan risiko tidak langsung karena dampaknya terhadap makanan atau wadah tempat makanan dimasak. Ada kemungkinan, meskipun kecil, bahwa gelombang mikro dapat menghasilkan karsinogen pada pengaturan daya yang lebih tinggi.
4. Talenan plastik
Mengutip berbagai sumber, talenan plastik terbuat dari berbagai jenis plastik, dan beberapa di antaranya mungkin mengandung bahan kimia yang dapat bersifat karsinogenik jika bersentuhan dengan makanan.
Saat menggunakan talenan plastik, pemotongan dan pengikisan yang berulang-ulang dapat menyebabkan partikel kecil plastik pecah dan bercampur dengan makanan. Hal ini berpotensi menyebabkan konsumsi bahan kimia berbahaya ini dan peningkatan risiko kanker.
Dengan memahami risiko yang terkait dengan hal-hal ini dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi paparan terhadap kanker, kita dapat membantu melindungi diri kita sendiri dan orang yang kita cintai dari efek berbahaya kanker dengan tidak menggunakan peralatan dapur pemicu kanker.