Jepang memiliki salah satu pulau di Prefektur Ehime, yang terkenal sebagai \”Pulau Kucing\”, yakni Aoshima. Pulau tersebut menjadi habitat bagi 130 ekor kucing.
Namun, sayangnya populasi kucing di Aoshima terancam punah, menurut laporan Next Shark. Lalu, apa yang menyebabkan kucing-kucing itu terancam punah?Informasi rahasia Aoshima tersebut dibagikan pertama kali oleh pengguna X bernama @aoshima_cat pada Minggu (8/9) dalam sebuah unggahannya.Pilihan RedaksiAngka Pengunjung Gunung Fuji Menurun Imbas Aturan Cegah OvertourismAngkor Wat Warisan Dunia UNESCO Paling Fotogenik, Borobudur Gimana?Jepang Tawarkan Terbang Gratis Keliling Negeri Sakura buat Turis RIDia menyebut kucing-kucing tersebut \”akan menyeberangi Jembatan Pelangi dalam beberapa tahun\”, di mana kalimat itu merupakan sebuah ungkapan eufemisme yang menyiratkan bahwa kucing-kucing tersebut akan mati.
Tentang Pulau Aoshima
Aoshima merupakan Pulau Kucing paling populer di Jepang, yang dikenal warga lokal dengan nama \”Nekojima\”. Pulau ini menjadi pembicaraan utama selama bertahun-tahun dan telah menarik banyak wisatawan untuk berkunjung.Wisatawan tak hanya sekadar melihat-melihat, banyak dari mereka memberi makan dan berinteraksi dengan kucing-kucing di sana, yang di masa lalu sengaja dibawa masuk ke pulau untuk memerangi serangan hewan pengerat pada tahun 1940-an.Pada Oktober 2018, pemerintah setempat menerapkan program sterilisasi untuk kucing-kucing tersebut berdasarkan rekomendasi dari Aoshima Cat Protection Society, karena sulit bagi 13 penduduk di Aoshima, yang rata-rata berusia 75 tahun, untuk merawat hewan-hewan berbulu itu.Kini, hanya 5 penduduk yang tersisa di Aoshima, salah satunya merupakan wanita berusia 73 tahun yang dikenal sebagai \”Mama Kucing\”. Ia telah membersihkan kotoran kucing-kucing di sana dan membantu memberi mereka makan setiap hari sejak tahun 2013.
Akhir dari Pulau Kucing
@aoshima_cat membuat prediksi mereka berdasarkan kondisi populasi kucing Aoshima yang menua, dan mencatat bahwa kucing-kucing tersebut kini telah berusia lebih dari 7 tahun, tapi belum melahirkan anak kucing semenjak kampanye sterilisasi.Layanan feri untuk masuk dan keluar pulau tersebut juga dapat dikurangi atau dibatalkan jika tidak ada pengunjung yang datang sama sekali. Pemberi informasi tersebut juga mencatat: \”Ketika \’Mama Kucing\’ menjadi tua dan meninggalkan pulau tersebut, maka itu akan menjadi akhir dari Pulau Kucing.\”Itu tentu akan menjadi kisah yang menyedihkan, tetapi apabila setiap kucing dapat hidup bahagia sampai yang terakhir, itu akan menjadi babak akhir dari Pulau Kucing atau Aoshima.