Taman Safari Indonesia (TSI) berencana membangun tempat wisata edukasi di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. IKN dianggap lokasi yang cocok untuk membangun taman marga satwa.
Direktur Taman Safari Indonesia Jansen Manansang menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan pemetaan untuk menentukan calon lokasi tempat rekreasi Taman Safari di IKN.
\”Mudah-mudahan bisa secepatnya, tahun 2025 mulai pemetaan calon lokasi di IKN, sesuai dengan zona-zonanya,\” ujar Jansen, seperti dilansir Detik, Senin (19/8).Pilihan RedaksiDeretan Destinasi Termurah di Asia buat Turis, Ada Kota di IndonesiaMau Liburan Antimainstream? Tur Wisata ke Korea Utara Kini Dibuka LagiBTNK Sebut Limbah Kapal Wisata Cemari Taman Nasional KomodoSebagai lembaga konservasi, Taman Safari Indonesia berharap bisa memanfaatkan masih banyaknya hutan di IKN sebagai taman marga satwa seperti Taman Safari Bogor, yang lokasinya di kawasan Gunung Gede Pangrango.
\”Kira-kira begitulah, karena di sana luas sekali, ada hutan kotanya, cocok untuk taman safarinya,\” tutur Jansen.
Terwujudnya pembangunan infrastruktur di IKN diakui Jansen membuat dia terkesan pada pemerintah, termasuk berjalan suksesnya upacara pengibaran bendera pada 17 Agustus 2024 di Istana Negara, IKN.
\”Itu suatu kebanggaan buat kita juga, karena nanti (IKN) menjadi ibu kota terbesar maka di situ pun nanti ada Taman Safari Indonesia,\” katanya.
Saat ini, Taman Safari Indonesia sudah memiliki enam lokasi taman rekreasi atau situs konservasi kelas dunia di tanah air. Enam lokasi itu di antaranya Taman Safari Bogor, Jakarta Aquarium Safari, Taman Safari Bali, Taman Safari Prigen, Taman Safari Solo, serta Safari Beach Batang.
Sejauh ini, sebanyak 9.325 Satwa dari 409 spesies merupakan koleksi dar TSI. Dari enam lokasi, TSI mampu menarik lebih dari 6 juta pengunjung setiap tahun.
Taman Safari Indonesia telah memainkan peran penting dalam menyelamatkan, merehabilitasi, dan melepaskan ribuan satwa kembali ke alam liar sejak 1980.