Laporan Wartawan Tribunnews.com, AisyahNursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Praktisi Kesehatan Masyarakat Ngabila Salama ingatkan jemaah haji waspadai Middle East Respiratory Syndrome atau MERS-CoV selama melakukan ibadah Haji.
MERS adalah penyakit yang menginfeksi saluran pernapasan dan disebabkan oleh subtipe baru dari virus corona.

Penyakit ini perlu diwaspadai, terutama mereka yang terinfeksi MERS berisiko mengalami kematian.

\”Mers memiliki tingkat kematian atau case fatality rate (CFR) 30-40 persen. Sepertiga dari yang terinfeksi berpotensi meninggal,\” kata Ngabila pada keterangannnya, Jumat (10/4/2024).
Terutama jika orang tersebut memiliki penyakit komorbid berat atau terlambat didiagnosis dan diobati.
Sehingga muncul pneumonia, radang paru hingga gagal ginjal yang berujung pada kematian.
Inkubasi 5-6 hari dengan range 2-14 hari. Inkubasi adalah waktu dari tubuh terpapar virus sampai muncul gejala yang pertama kali.

Lebih lanjut, Ngabila pun bagikan cara cegah sakit dengan mencegah kontak secara droplet (percikan) dengan sekret virus unta.
Unta disebut hewan pembawa virus, sedangkan sekret merupakan cairan tubuh unta.
Biasanya sekret dapat masuk melalui tangan manusia ke hidung, mulut, atau mata.
Jemaah diimbau untuk jangan memakan daging unta yang belum matang atau yang dimasak di atas 70 derajat Celsius.
Ngabila pun imbau masyarakat untuk deteksi dini demi mencegah risiko kematian.
Segera ke layanan kesehatan jika mengalami infeksi saluran nafas diikuti dengan gejala demam tinggi diatas 39 derajat celcius.

By admin