Jakarta (ANTARA) – Anak penulis novel "Ali Topan Anak Jalanan" Teguh Esha,Yusuf Hikmah Adrai, mengemukakan bahwa kisah Ali Topan tetap relevan sampai sekarang, lebih dari 50 tahun setelah novel diterbitkan.
"Kita bisa melihat bahwa Ali Topan akan tetap relevan, tetap hidup, tetap ada di berbagai zaman yang berbeda, karena ia adalah jiwa," kata Yusuf dalam konferensi pers tentang film "Ali Topan" di Jakarta, Selasa.
Yusuf menyampaikan bahwa tokoh Ali Topan merepresentasikanjiwa yang memberontak untuk mencapai kebebasan, yang akan selalu ada pada anak muda yang menginginkan kebebasan menentukan hidup.
Mengutip ayahnya, Yusuf mengatakan bahwa kisah Ali Topan bukan hanya tentang gaya, melainkan tentang jiwa yang memberontak.
"Tujuannya mencapai sebuah konsep kebebasan, berontak untuk bebas. Tetapi pesan singkat yang ditulis Bapak itu bukan bertujuan untuk kebebasan yang ugal-ugalan," katanya.
Film "Ali Topan", yang dijadwalkan tayang di bioskop mulai 14 Februari 2024, bercerita tentang perjalanan dan petualangan Ali Topan (Jefri Nichol).
Pemuda dari keluarga berantakan itu biasamenghabiskan waktu di jalanan Blok M dan Warung Seni di bawah asuhan Opung Brotpang (Ari Sihasale) bersama gengnya, Dudung (Reza Hilman), Bobby (Omara Esteghlal), dan Gevaert (Bebeto Leutualy).
Pertemuan dengan Anna Karenina (Lutesha), anak dari keluarga penguasa bisnis properti, memberi warna baru pada hidup Ali Topan.
Ali dan Annasaling jatuh cinta, tetapi hubungan mereka ditentang oleh orangtua.Hal itu mendorong mereka untuk melakukan perjalanan lintas kota menggunakan sepeda motor, dan menghadapi berbagai tantangan selama perjalanan.
Sutradara Sidharta Tatamenyebut Ali Topan dan Anna Kareninasebagai pemberontak yang bertanggung jawab, karena mereka lantangmenyuarakan isu-isu sosial danberani berjuang demi hal yang benar.
"Keduanya memang bersikap rebel tapi tetap bertanggung jawab. Ada alasan dan tujuan untuk kepentingan yang lebih besar, alih-alih memilih kenyamanan personal," katanya.