Noel Gallagher sesumbar dan berkelakar bakal membuat gerakan politik bernama The After Party untuk melawan Rusia.
Dalam wawancara terbarunya di siniar Funny How?, vokalis The High Flying Birds itu turut membagikan pandangan politiknya terkait percaturan internasional yang tengah terjadi saat ini.Dimabuk Asmara, Taylor Swift-Travis Kelce Semangat Nantikan Super Bowl\”Partai saya akan disebut The After Party, dan slogannya adalah \’Akan Semakin Buruk Sebelum Menjadi Lebih Baik.\’,\” kata Noel Gallagher kepada host Matt Morgan, seperti diberitakan Loudwire, Senin (29/1).
\”Saya bisa berurusan dengan orang-orang Rusia ini,\” kelakarnya.ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}
Mantan personel Oasis itu kemudian mengatakan bakal mengajak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk duduk bersama dan berbincang soal permasalahan politik yang sedang terjadi di Eropa.
\”Dengar, anak kecil. Oke, kawan? Apa sih masalahnya? Apa yang akan kamu lakukan jika seandainya saya mengajarimu bermain gitar? Membebaskan rakyat Ukraina?\’,\” ujar Gallagher berandai-andai jika mengobrol dengan Putin.
\”Kemudian saya akan berubah jadi gangster dan berkata, \’Mate, lihat dirimu. Saya tidak peduli. Rudal-rudal itu bahkan tidak akan keluar dari bunker, kawan. Saya akan menghancurkanmu. Satu sambungan telepon, dan kamu akan mati – benar-benar mati,\” candanya.Pilihan RedaksiKanye West Ngamuk ke Paparazi Usai Ditanya Soal Bianca CensoriUstaz Solmed Senang Dipantau DJP, Angkat Diri Sendiri Jadi Duta PajakRumah Lee Byung-hun di LA Dibobol, Dipastikan Tak Ada KorbanNoel merasa yakin bisa memerintah Inggris dan mengancam para diktator. Namun, musisi asal Inggris itu mengaku tidak tertarik dengan urusan dunia.
\”Saya tidak ingin tahu.Satu-satunya berita yang saya dengarkan adalah di radio,\” ujar Gallagher.
Dia juga mengkritik secara tajam terhadap nada pemberitaan kabar internasional masa kini.
\”Saya mendengarkan siaran berita, dan yang kamu perlukan hanyalah judul berita: \’Britania dan Amerika telah membombardir Houthi\’ dan \’Kabinet menolak RUU Rwanda\’,\” jelasnya.
\”tu semua yang perlu Anda ketahui, Anda tidak perlu terlibat lebih dalam. Saya pikir ketidaktahuan itu anugerah,\” sambungnya.
Dalam kesempatan itu, Gallagher juga sesumbar bakal cocok menjadi Perdana Menteri Inggris. Dia bakal menggalakkan program wajib pemeriksaan kesehatan selama dua tahun sekali.
Ia pun berkelakar, jika masyarakat yang dipimpinnya tidak menjadi sehat melalui kebijakan kesehatan tersebut, ia bakal menjatuhkan hukuman ekstrem.Bintang Scream Dukung Melisa Barrera yang Dipecat Usai Bela Palestina\”Saya akan berkata kepada rakyat, \’Baiklah, kamu tidak dalam kondisi yang baik di sini. Kita akan melihat kondisimu dalam dua tahun dan memberikan pedoman cara menjaga kesehatan\’,\” ujar Gallagher.
\”\’Dan jika kamu tetap sama atau malah memburuk, nah, Maaf, itu kesalahanmu\’,\” imbuhnya.
\”Tapi kalau mereka menunjukkan keinginan untuk menjaga kesehatan, itu beda. Kita bisa lihat apakah mereka telah mengubah pola makan mereka atau berolahraga lebih banyak. Dan jika tidak, saya akan menembak mereka,\” tandas Gallagher berkelakar. (far/pra)