Sutradra Jang Jae-hyun menceritakan kisah di dunia nyata yang menjadi inspirasi di balik Exhuma. Film tersebut menjadi horor terbarunya usai menggarap dan menuliskan naskah film The Priests dan Svaha: The Sixth Finger.
Dalam Exhuma, Jang Jae-hyun mengembangkan kisah penggalian sekaligus pemindahan kubur akibat kejadian-kejadian supranatural sekaligus teror yang dialami satu keluarga di luar negeri.Sinopsis Exhuma, Kim Go-eun dan Lee Do-hyun Duet Jadi DukunJang Jae-hyun mengaku terinspirasi untuk membuat film Exhuma setelah dirinya tak sengaja menyaksikan penggalian kubur.
\”Suatu hari, seorang pengurus makan menelepon saya pagi hari dan saya segera mengikutinya ke lokasi penggalian karena salah satu anggota keluarga ada yang stroke,\” cerita Jang Jae-hyun, seperti diberitakan Korea Times beberapa waktu lalu.ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}\”Anehnya, ada kebocoran di saluran pembuangan dan peti mati itu jadi berisi air. Jadinya, mereka langsung memilih kremasi,\” bebernya.
Melihat hal itu, ia mengaku merasakan sentimen di balik ritual \”bayar harga\” untuk menarik masa lalu dan menghapusnya.
\”Jika kita menganggap tanah negara sebagai \’seseorang,\’ itu adalah korban yang telah banyak menderita. Jadi saya pikir kita harus \’pamyo\’ itu,\” tuturnya.Sutradara Jang Jae-hyun dan Choi Min-sik dalam film horor Korea Exhuma (2024). (Showbox Corp via KOFIC)Pamyo (파묘) merujuk pada judul original film Korea tersebut yang berarti penguburan. Untuk membuat Exhuma, Jang melakukan penelitian ekstensif, seperti mengamati langsung 15 penggalian makam.
Ia juga melakukan penelitian terhadap ahli feng shui, petugas pemakaman, bahkan dukun. Sehingga, ia memliki ide mengaitkan narasi tersebut dengan sejarah kolonial Korea. Hal tersebut yang kemudian ia tuangkan dalam penceritaan.
Penggalian yang dilakukan empat karakter utama ternyata berkembang menjadi dua narasi, tak hanya sekadar teror yang dialami keluarga kaya raya.
Lanjut ke sebelah…