Ternate (ANTARA) – Direktur Eksternal PTTrimega Bangun Persada TbkStevi Thomas mengaku pernah memberikan sejumlah uang kepada Gubernur Maluku Utara nonaktif Abdul Gani Kasuba (AGK) atas permintaan yang bersangkutan untuk sejumlah keperluan.

"Saya ingat pertama itu pada tanggal 1 Agustus 2023 sebesar 7.000 dolar AS, lalu yang saya ingat itu di Plaza Senayan itu 3.000 dolar AS, terus di rumah kediaman sekitar 2.000 dolar AS. Lalu saya ada kasih satu kali lagi, tetapi saya lupa di mana," kata Stevi Thomas saat memberikan keterangan sebagai saksi padasidang lanjutan kasus suap dengan terdakwa Gubernur Maluku Utara nonaktif AGKdi Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Ternate, Selasa.

Pada sidang yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Rommel F. Tampubolon dengan agenda pemeriksaan saksi itu, Stevimengakui pernah memberikan uang kepada AGK sebanyak lima kali dengan jumlah keseluruhan 19.000 dolar AS.

Stevimengaku uang yang diberikan kepada AGKmerupakan uang pribadi tidak, bukanuang perusahaan, karena dirinya patuh dengan pakta integritas perusahaan.

Namun, saat ditanya majelis hakim apakah uang yang diberikan kepada terdakwa itu karena terpaksa atau ada permintaan, Stevi menjawab karena merasa kasihan. Dia bahkan menyesal telah memberikan uang tersebut.

"Saya kasih karena diminta dan saya kasih karena kasihan," kata Stevi saat menjawab pertanyaan majelis hakim.

Di hadapan majelis hakim, Stevijuga mengatakan kenal dengan AGK sejak awal tahun 2021 di sebuah acara di Kota Ternate.

"Jadi, saya kenal AGKtahun 2021 awal pas ada sebuah acara di Kota Ternate, terus beliau menanyakan kepada saya dan saya perkenalkan diri sebagai komisaris Harita," kata Stevi.

Dalam pertemuan itu,AGKbertanya siapa yang akan menggantikan posisi salah satu eksekutif PT TBPbernama Lim Hock Seng, yang menurut Stevi sering berkomunikasi dengan AGK.

"Saya bertemu dan perkenalkan diri, terus AGK mengatakan kepada saya, Pak Stevi siapa yang menggantikan posisi Pak Lim Hock Seng," kata Stevimenirukan ucapan AGK.

Stevi menjawab secara definitif tidak ada penunjukan resmi siapa yang menggantikan Lim Hock Seng.

"Saya juga sampaikan kalau ada apa-apa Pak Gubernur bisa kontak saya karena awal pertemuan itu Pak Gubernur berbicara mengenai program CSR," katanya.

Dalam pertemuan itu,AGK juga menyinggung soal programnya yang ingin membantu mahasiswa fakultas kedokteran di Maluku Utara dan meminta PT TBPbersedia untuk membantu.

"Pak Gubernur punya keinginan untuk meningkatkan jumlah dokter di Maluku Utara, beliau punya keinginan agarHarita membantu program beasiswa mahasiswa kedokteran. Saya lalu sampaikan nanti kita bicarakan karena pada waktu itu acaranya sangat terbatas," katanya.

Dalam keterangannya, Stevi juga memaparkan kalau PT TBPbukan perusahaan holding,melainkan sebagai perusahaan induk untuk pertambangan hilirisasi di Obi khususnya.

"TBP itu tidak definitif kan sebagai holding company, tetapiTrimega itu seperti Induk dan mempunyai saham di beberapa perusahaansmelter yang ada di Obi, seperti PT Mega Surya Pertiwi, PT Halmahera Persada Legend, PT. Halmahera Jaya Veronicel, dan PT Obi Nikel Cobalt," jelasnya.

PT TBPbergerak di bidang pertambangan nikel dengan lokasiberada di Desa Kawasi, Kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan. Luas kawasan IUP-nya mencapai 4.247 hektare dan beroperasi sejak 2010.

Sidang lanjutan kasus suap dengan terdakwa Gubernur Maluku Utara nonaktif AGKdigelar pada 2 Mei 2024 dengan agenda pembacaan tuntutan.

By admin