Harapannya, kebiasaan atau tradisi membaca harus ditingkatkan lagi oleh Kader Digital Desa Cerdas, karena salah satu upaya meningkatkan kecerdasan itu adalah membaca, membaca, dan membacaJakarta (ANTARA) – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengharapkan para Kader Digital Desa Cerdas dapat mengimplementasikan hasil bimbingan teknis, antara lain untuk meningkatkan tradisi membaca warga desa.

"Harapannya, kebiasaan atau tradisi membaca harus ditingkatkan lagi oleh Kader Digital Desa Cerdas, karena salah satu upaya meningkatkan kecerdasan itu adalah membaca, membaca, dan membaca," kata pria yang akrab disapa Gus Halim itu saat membuka Bimbingan Teknis Kader Digital Desa Cerdas Fase III Tahun 2024 di Jakarta, Jumat.

Hal tersebut, kata dia, sejalan dengan keberadaan perpustakaan-perpustakaan digital di desa yang terwujud berkat kerja sama antaraKemendes PDTT dan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI.

Lebih lanjutGus Halim menyampaikan upaya peningkatan tradisi membaca bernilai penting bagi warga desa agar mereka mampu mencermati sekaligus menangani berbagai permasalahan yang ada dalam kehidupan sehari-hari mereka.

"Orang kalau tidak mau membaca dalam artian yang luas, membaca tulisan, situasi, alam, lingkungan, dan seterusnya, dia akan tumpul. Nah ketika tumpul, maka tidak akan pernah memiliki kemampuan untuk mencermati dan menangani berbagai permasalahan yang ada," kata Gus Halim.

SebelumnyaKepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Kemendes PDDTIvanovich Agusta telah menyampaikan bahwa melalui keberadaan perpustakaan digital, masyarakat di desa akan mendapatkan kemudahan dalam mengakses bahan bacaan dengan adanya e-book atau buku elektronik.

"Enaknya kalau menggunakan perpustakaan digital adalah kalau nanti ada tambahan e-book baru, maka langsung ditambah dari Jakarta, kemudian bisa diakses oleh seluruh penjuru Indonesia," kata Ivanovich Agusta.

Lalu terkait dengan kegiatan Bimbingan Teknis Kader Digital Desa Cerdas Fase III Tahun 2024 itu, ia menyampaikan terdapat sebanyak 3.000 kader dari desa-desa di seluruh Indonesia yang mengikuti bimbingan teknis itu.

Melalui bimbingan yang dilakukan, lanjutnya, mereka diharapkan dapat memberikan dukungan dalam percepatan pembangunan di desa dengan membudayakan budaya digital.

Kader-kader itu, kata dia, dipilih langsung oleh pihak desa asal mereka. "Itu langsung dari desanya sendiri yang mengusulkan. Jadi, ada kedaulatan desa untuk mengusulkan kadernya," ucap IvanovichAgusta.

By admin