Kabupaten Sumba Timur, Provins (ANTARA) – Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini menurunkan tim untuk melakukan asesmen biologis, psikologis dan sosial (biopsikososial) guna memastikan penanganan penyandang disabilitas mental, khususnya orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kabupaten Sumba Timur, Provinsi NTT.
Kegiatan asesmen tersebut dilakukan secara massal bagi seluruh penyandang disabilitas mental di Kabupaten Sumba Timur sejak tanggal 27 April, dengan terpusat di 24 puskesmas yang tersebar di 22 kecamatan.
“Jadi, saya datang ke sini dan ternyata jumlahnya cukup besar pasien ODGJdi sini, karena itu kita coba tangani. Saya mengajak dokter dari Kupang dan Jakarta untuk membantu bagaimana penanganan kasus ODGJdi Kabupaten Sumba Timur ini,” kata Risma di Kabupaten Sumba Timur, NTT, Kamis.
Demi memastikan seluruh pasien mendapatkan asesmen, pihaknya juga melakukan asesmen dengan mendatangi rumah pasien bila keluarga pendamping tidak memungkinkan untuk mengantar ke puskesmas terdekat.
Dari kegiatan yangberjalan hingga Kamis, sebanyak 248 pasien ODGJsudah mendapatkan asesmen dari 419 pasien yang terdata di Kabupaten Sumba Timur. Berdasarkan hasil asesmen tersebut, terdapat empat orang yang dirawat oleh keluarga dalam keadaan dipasung dandua orang sudah direkomendasikan untuk bebas pasung.
Perwakilan tim dokter asesor sekaligus psikiater,Dickson Legoh mengatakan hasil asesmen juga merekomendasikan sebanyak dua orang ODGJuntuk mendapatkan perawatan intensif ke Rumah Sakit Jiwa Naimata Kupang, NTT.
Ia menjelaskan dari hasil asesmen, pihaknya menemukan ada beberapa hambatan terkait pelayanan terhadap pasien ODGJ, mulai dari faktor kesehatan pasien, kondisi sosial ekonomi keluarga pasien yang umumnya prasejahtera, kondisi geografis yang terisolasi hingga minimnya akses terhadap program Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI-JK).
Oleh karena itu, Kementerian Sosial juga memberikan bantuan pemenuhan hidup layak serta dukungan aksesibilitas maupun pemberdayaan bagi pasien serta keluarga pendamping.