Jakarta (ANTARA) – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menekankan kekuatan merek (branding) produk dalam menembus pasar domestik maupun internasional hingga dapat mengeluarkan para keluarga penerima manfaat (KPM) program Pahlawan Ekonomi Nusantara (Pena) dari kemiskinan.
Ia menyampaikan pernyataan tersebut pada kegiatan “Designer summit 2024” yang dilaksanakan di Kantor Kementerian Sosial Salemba, Jakarta Pusat, Jumat.
“Jadikekuatan branding itu bisa mempengaruhi kekuatan pasar lewat desain, sesuatu yang kita buat jadi bukan hanya menarik dilihat, tapi, oh, iya, produk ini sehat, produk ini aman. Itu bisa diyakinkan dengan branding lewat desain dan kemasan yang bagus,” kata Risma.
Tak hanya itu, ia menilai produk dengan merek yang bagus dan meyakinkan sudah terbukti berhasil mengangkat penerima manfaat Pena dari kemiskinan sebab membawa hasil penjualan produk yang signifikan.
Sebagai contoh, pihaknya menemukan ada produk Pena yang kini berhasil memiliki banyak pelanggan meskipun harga produk miliknya mengalami kenaikan harga berkat inovasi merek dalam bentuk desain, baik logo maupun kemasan.
“Jadi kekuatan branding itu ada pengaruhnya dengan kemiskinan, apa hubungannya? Jadi ini isinya 25, harganya 18 ribu, sekarang isinya 5 harganya 20 ribu. Kerjanya sama, tapi hasilnya beda, karena keuntungan lebih tinggi, maka lebih cepat keluar kemiskinan,” ucapnya.
Dia menyebutkan program Pena berhasil meluluskan 11.260 keluarga dari kemiskinan ekstrem per Maret 2024 dengan indikator adalah mereka yang belasan ribu tersebut kini memiliki pendapatan di atas upah minimum kabupaten/kota (UMK).
Oleh karena itu, Risma mengapresiasi para desainer produk yang merupakan mahasiswa dari berbagai universitas yang sudah membantu mengubah berbagai produk KPM Pena hingga kini para KPM Pena dapat mandiri dengan usaha yang dijalani.*