Saya terus terang surprise, saya pernah diajak orang tua saya ke sini. Saya bersyukur mendapatkan kepercayaan gelar ini, namun yang utama adalah dapat silaturahmi dengan saudara-saudari saya…Jakarta (ANTARA) – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menerima gelar adat Raden Ayu Adinegoro (RAA) dari Yayasan Sentono Dalem Perdikan Majan (Yasedam) Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur (Jatim) atas dedikasinya sebagai tokoh perempuan yang terus mempertahankan sifat dan karakter mulia dalam menjaga keutuhan NKRI.
Dalam rilis yang disiarkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) di Jakarta, Senin, gelar tersebut diberikan langsung oleh Ketua Umum YasedamRaden Moh Ali Sodik dan disaksikan langsung oleh Dewan SesepuhAbah KH Raden Yasin dan Abah Raden H Mahmudi.
"Saya terus terang surprise, saya pernah diajak orang tua saya ke sini. Saya bersyukur mendapatkan kepercayaan gelar ini, namun yang utama adalah dapat silaturahmi dengan saudara-saudari saya, istilahnya nyambung balung pisah," ujar MensosRisma.
Dalam sambutannya sesaat setelah menerima anugerah gelar itu, Mensos bercerita tentang pentingnya semangat juang pantang menyerah untuk generasi muda.
Mensos Risma berharap generasi muda dapat meneladani semangat leluhur tanah perdikanyang tidak pernah dapat dikuasai penjajah apalagi membayar pajak pada penjajah.
Ia menerangkan ayahnya sering bercerita tentang kisah tanah perdikanyang salah satunya ditempati oleh leluhurnya tersebut, karena tidak bisa dijajah oleh Belanda dan tidak pernah membayar pajak pada penjajah. Hal tersebut pun dikonfirmasi oleh tokoh masyarakat Majan yang merupakan kepala desa pertama.
Peninggalan leluhur juga dapat dilihat di Museum NU, sepertiendog bledek (telor yang akan bergerak mengeluarkan suara keras manakala ada ancaman) sampai dengan ikat bahu dan keris, serta doa-doa para kyai yang bermanfaat saat menghadapi penjajah.
Adapun pada kesempatan tersebut MensosRisma juga menyempatkan diri untuk silaturahmi dengan para sesepuh tanah perdikanMajan.
Mensos bersama rombongan juga mengunjungi masjid dengan menara yang khas dan bangunan-bangunan yang telah dikunjunginya sewaktu kecil, sembari ziarah ke makam para tokoh masyarakat setempat.