Lebih dari setengah juta warga Israel meninggalkan negaranya imbas memanasnya perang antara Israel vs Hamas, di Jalur Gaza.
Otoritas Kependudukan dan Imigrasi Israel menyebutkan jumlahnya sebanyak 550.000 orang.
Dilaporkan sebanyak 550.000 warga yang tinggalkan Israel itu tidak kembali selama enam bulan pertama perang Israel-Hamas, menurut laporan, Minggu (23/6/2024).
Dilaporkan apa yang dilakukan 550.000 warga Israel tersebut mungkin merupakan pelarian sementara bagi warga Israel selama perang.
Atau bisa saja terjadi kesulitan teknis untuk kembali ke Israel lantaran adanya agresi Israel ke Gaza.
Namun kini telah berubah menjadi tren permanen, atau migrasi permanen.
Menurut data dari Biro Pusat Statistik Israel, pada bulan April, populasi Israel mencapai 9,9 juta jiwa, mengutip Anadolu Agency.
Termasuk lebih dari 2 juta warga Palestina, 400.000 warga Palestina di Yerusalem Timur, dan 20.000 warga Suriah di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
Jutaan orang Israel memiliki kewarganegaraan ganda, selain kewarganegaraan Israel.
Warga Israel di Perbatasan Lebanon Frustasi Akibat Serangan Hizbullah, Akui Diabaikan Netanyahu
Warga Israel di Beit Hillel, Galilea Atas, dekat perbatasan Lebanon merasa diabaikan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Pejabat setempat menyatakan rasa frustrasinya, dengan mengatakan bahwa pemerintah Israel di bawah Netanyahu tak lagi peduli dengan warga di Galilea Atas tersebut.
Terlebih usai serangan rudal dari Hizbullah.
\”Pemerintah Israel telah menghilang demi kami, dan tampaknya Perdana Menteri (Israel) Benjamin Netanyahu sibuk dengan hal-hal lain,\” ujar pejabat setempat, mengutip Palestine Chronicle.

Pernyataan itu muncul bersamaan dengan bunyi sirene, memperingatkan peluncuran rudal dan dugaan infiltrasi drone.
Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa sirene terdengar di Metulla, tempat tentara sedang menyelidiki kemungkinan serangan roket atau drone di daerah tersebut.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

By admin