TRIBUNNEWS.COM — Popularitas Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terjun bebas sejak pecahnya peperangan dengan Hamas.
Jajak pendapat terakhir oleh Institut Demokrasi Israel (IDI) menemukan sebanyak 85 persen warga yang disurvei menginginkan agar Netanyahu tidak memimpin Israel lagi usai perang berakhir.
Dikutip dari Jerusalem Post, dalam jajak pendapat tersebut hanya 15 persen responden yang menginginkan Netanyahu tetap berkuasa.

Netanyahu berjanji untuk menghancurkan Hamas setelah serangannya pada 7 Oktober di Israel selatan yang menewaskan 1.200 orang dan 240 orang diculik saat tiba di Gaza.
Pasukan Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza dalam serangan mereka selama hampir tiga bulan.
Netanyahu mengatakan tekanan militer yang kuat seperti itu juga penting untuk memastikan bahwa 129 sandera yang masih ditahan di Gaza dikembalikan setelah sekitar 100 orang dibebaskan pada akhir November dalam kesepakatan pertukaran yang juga melibatkan ratusan tahanan Palestina.
Soal Pemilu Israel

Dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh Institut Demokrasi Israel (IDI), 56 persen dari mereka yang ditanyai mengatakan melanjutkan serangan militer adalah cara terbaik untuk memulihkan para sandera, sementara 24% berpendapat kesepakatan pertukaran termasuk pembebasan ribuan tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel akan menjadi yang terbaik.
Diduga, lebih dari 22.000 warga Palestina telah tewas dalam perang tersebut, menurut pejabat kesehatan Hamas, dan sebagian besar penduduk mengungsi.
Israel mengatakan pihaknya telah membunuh sekitar 8.000 teroris Palestina dan berjanji akan memburu para pemimpin Hamas.
Namun hanya 15% yang menginginkan Netanyahu menjadi perdana menteri setelah perang usai, menurut jajak pendapat tersebut.

Saingan politiknya dan mitra kabinet perang saat ini, Benny Gantz yang berhaluan tengah, mendapat dukungan dari 23% responden.
Sekitar 30% tidak menyebutkan pemimpin yang disukai.
Jajak pendapat tersebut dilakukan terhadap 746 responden antara 25-28 Desember, dengan tingkat kepercayaan 95%, kata IDI.

By admin