Abdul Malik Al Houthi merupakan salah satu pemimpin gerakan Islam politik-militer Houthi di Yaman.
Kelompok tersebut muncul sebagai oposisi terhadap mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh.Pakar Asing Ungkap Faktor Koalisi Prabowo-Jokowi Bisa PecahHouthi baru-baru ini sedang menggencarkan beberapa serangan untuk mengusik Israel. Mereka mengklaim turut membantu Palestina dengan menggempur kapal negara Barat yang berafiliasi dengan Israel.
Abdul Malik telah menarik perhatian seluruh dunia, terutama ketika kabar kematiannya menyebar. Namun, ia sempat muncul kembali hingga mengejutkan dunia.ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}Lalu, siapakah sebenarnya sosok yang pemimpin gerakan milisi Houthi tersebut?
Abdul Malik Al Houthi telah menjadi pemimpin spiritual, militer, dan politik Houthi sejak 2007.
Ia lahir di Saada, Utara Yaman pada 1979. Ia termasuk ke dalam suku Houthi yang berpendudukan di Utara Yaman.
Masa kecilnya ia habiskan bersama kakanya, yaitu Hussein Badaruddin Houthi yang vokal terjun ke dunia politik saat masa Perang Sipil Yaman pada 2014. Mereka merupakan putra dari tokoh Syiah Zaidah Yaman, Sheikh Badruddin Al-Houthi.
Sejak pemerintah Yaman dipimpin oleh Ali Abdullah Saleh melakukan kerja sama dengan Amerika Serikat untuk melawan terorisme, kaum Houthi merasa hal tersebut telah menyimpang dari pandangan negaranya.
Kaum Houthi menyatakan bahwa demokrasi akan menimbulkan para pimpinan Yahudi menguasai Yaman.KILAS INTERNASIONAL
Pasukan India Naik Kelas sampai Imam Masjidil Haram Sujud SahwiPada akhirnya, kelompok Houthi yang dipimpin oleh Hussein tersebut terang-terangan menolak langkah pemerintah hingga membuat gerakan oposisi.
Dilansir dari artikel oleh J.E Peterson \’The al-Huthi Conflict in Yemen\’, menyatakan bahwa Houthi menuntut kepada pemerintah agar membuatkan otonomi lebih besar dan peran Islam Syiah secara luas di Yaman.
Namun, pemerintah menuding Houthi sebagai suatu aliran dan gerakan separatis untuk menggulingkan sistem pemerintah.
Hingga pada 2004, pemerintah berhasil menangkap dan membunuh Hussein Badruddin Al Houthi. Secara tidak langsung, Abdul Malik Al Houthi langsung mengambil alih gerakan tersebut dan melanjutkannya.
Bersambung ke halaman berikutnya…