TRIBUNENWS.COM – Kelompok Militan Houthi yang didukung Iran di Yaman, mengancam akan menenggelamkan kapal perang Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya, Selasa (19/10/2023).
Houthi juga berjanji akan mengubah Laut Merah menjadi “kuburan” pasukan angkatan laut AS yang terus menggagalkan serangan para militan di Laut Merah.
Seorang pejabat tinggi Houthi mengatakan:
“Kami memiliki kemampuan untuk menenggelamkan armada Anda, kapal selam Anda, kapal perang Anda,” lapor Iran International, mengutip kantor berita semi-resmi Iran, Tasnim.
“Laut Merah akan menjadi kuburan Anda,” kata pejabat Houthi tersebut.
Ancaman pejabat Houthi tersebut muncul setelah Pentagon mengumumkan misi internasional baru pada hari Senin (18/12/2023).Pentagon bertekad memerangi serangan pesawat tak berawak dan rudal oleh Houthi yang menargetkan kapal-kapal komersial di Laut Merah yang dinilai mengganggu perdagangan global.
“Meningkatnya serangan Houthi Yaman baru-baru ini mengancam kebebasan perdagangan, membahayakan pelaut yang tidak bersalah, dan melanggar hukum internasional,” kata Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.
Austin menyebut Laut Merah sebagai jalur air penting yang penting bagi kebebasan navigasi dan koridor komersial utama yang memfasilitasi perdagangan internasional.
Sebagai respons serangan Houthi, sejumlah perusahaan mengalihkan kapalnya ke jalur lain.
Upaya internasional baru untuk mengalahkan serangan Houthi, yang disebut Operasi Penjaga Kemakmuran, menggabungkan kekuatan dari AS, Inggris, Bahrain, Kanada, Prancis, Italia, Belanda, Norwegia, Seychelles, dan Spanyol, menurut Austin.
Selama dua bulan terakhir, militan Houthi yang didukung Iran melancarkan sejumlah serangan drone dan rudal terhadap kapal-kapal komersial di lepas pantai Yaman.
AS, serta sekutunya Perancis dan Inggris, telah berulang kali berhasil menggagalkan serangan Houthi.
Houthi meningkatkan serangan mereka di Laut Merah sejak dimulainya perang Israel-Hamas pada 7 Oktober lalu.