TRIBUNNEWS.COM- Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menerbitkan angka baru jumlah warga sipil yang tewas di Gaza akibat serangan Israel.
Jumlah yang dirilis OCHA berbeda jauh dengan yang selalu diupdate Kementerian Kesehatan Gaza per harinya.
Berdasarkan hitungannya, OCHA mengklaim total 24.686 orang dipastikan tewas.
Angka tersebut sudah termasuk 7.797 anak-anak (32 persen), 4.959 perempuan (20 persen).
Sementara jumlah versi Hamas mengklaim 35.091 orang terbunuh sejak 7 Oktober, termasuk 14.500 anak-anak dan 9.500 perempuan.
OCHA tidak memberikan penjelasan atas penghitungan baru tersebut.
Perhitungan diumumkan hanya beberapa hari setelah rilis sebelumnya dari angka yang jauh lebih tinggi pada 6 Mei dan 8 Mei.
OCHA mengatakan pihaknya mengandalkan angka yang diberikan oleh pejabat kesehatan Palestina di Gaza dan penghitungan mereka tidak termasuk 10.000 orang yang belum ditemukan.
Dugaannya, jenazah korban perang kemungkinan terkubur di bawah reruntuhan.
Dalam disclaimer yang di-posting di situs OCHA, organisasi tersebut mengatakan belum mampu menghasilkan angka-angka yang independen dan terverifikasi.
“Angka-angka saat ini telah diberikan oleh Kementerian Kesehatan atau Kantor Media Pemerintah di Gaza dan pihak berwenang Israel dan menunggu verifikasi lebih lanjut. Angka-angka lain yang belum diverifikasi juga diperoleh,” demikian pernyataan penyangkalan tersebut.

Farhan Haq, wakil juru bicara Sekretaris Jenderal PBB António Guterres memaafkan perbedaan tersebut sebagai akibat dari kabut perang dan mengatakan OCHA menerima informasi dari berbagai sumber dan memeriksa ulang informasi tersebut, serta memperbarui angka-angka tersebut dari waktu ke waktu.
Israel telah mengklaim sejak awal perang, bahwa otoritas kesehatan Hamas di Gaza memberikan angka palsu kepada organisasi internasional tersebut. “OCHA adalah sebuah aib,” kata pejabat Israel. “Mereka bahkan tidak repot-repot mengeluarkan pengumuman setelah memangkas jumlah perempuan dan anak-anak yang terbunuh hampir setengahnya.”
Kementerian Luar Negeri mengatakan jumlah korban yang diklaim oleh kelompok teror Hamas dan dikutip oleh badan-badan PBB tidak akurat, dimanipulasi, dan tidak mencerminkan kenyataan.

By admin