Berdua Bicara Panjang Lebar, Joe Biden: Saya Tak Minta Netanyahu untuk Gencatan Senjata Lawan Hamas di Gaza
Presiden AS Joe Biden mengakui kalau dia bicara panjang lebar dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Dalam pembicaraan itu, Biden mengaku dia tidak meminta gencatan senjata Netanyahu terkait situasi perang Gaza antara tentara Israel (IDF) dan milisi perlawanan Palestina, Hamas.
“Saya berbicara panjang lebar dengan Netanyahu hari ini, dan itu adalah percakapan pribadi,” kata Trump, seraya menambahkan bahwa dia “tidak meminta gencatan senjata,” kata Biden kepada wartawan Sabtu (23/12/2023).Gedung Putih mengatakan Biden dan Netanyahu membahas perang Israel di Gaza terkait tujuan serta tahapannya.
\”Presiden AS menekankan kebutuhan mendesak untuk melindungi penduduk sipil, termasuk mereka yang mendukung operasi bantuan kemanusiaan, dan pentingnya mengizinkan warga sipil untuk pindah dengan aman dari daerah pertempuran yang sedang berlangsung,” menurut pernyataan Gedung Putih.
Panggilan telepon Biden dilakukan satu hari setelah Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi sederhana yang menyerukan peningkatan bantuan kemanusiaan tetapi gagal menuntut gencatan senjata segera.
Dewan Keamanan PBB diketahui telah mencoba merancang resolusi selama beberapa hari namun terpaksa melunakkan resolusi tersebut karena desakan para pejabat AS yang menentang seruan untuk “penghentian perang yang mendesak dan berkelanjutan.”
AS dan Rusia abstain dalam pemungutan suara DK PBB.

Warga Palestina di Gaza Utara, melewati tank Israel saat berupaya mengungsi menyelamatkan diri dari Gaza utara ke pinggiran selatan Kota Gaza, selama gencatan senjata empat hari, pada 24 November 2023. (AFP/Middle East Eye)

Perang Gaza Berlanjut dalam Fase Berbeda
Washington telah memveto dua resolusi sebelumnya yang menyerukan gencatan senjata.
“Resolusi ini telah diperlunak hingga dampaknya terhadap kehidupan warga sipil di Gaza hampir tidak ada artinya,” kata Avril Benoit dari Doctors Without Borders.
Pada Sabtu, Otoritas Penyiaran Israel mengungkapkan Tel Aviv berencana untuk beralih ke fase baru perang dalam beberapa minggu mendatang, mengakhiri operasi darat dan mengalihkan fokus untuk melanjutkan serangan udara besar-besaran di Jalur Gaza.

Meskipun Washington telah menyerukan peralihan ke operasi dengan intensitas lebih rendah untuk “melindungi warga sipil,” mempertahankan serangan udara di Gaza diperkirakan akan membuat jumlah korban tewas terus meningkat.
Para pemilih muda di AS semakin menunjukkan dukungan terhadap perjuangan Palestina, sehingga menurunkan peringkat dukungan terhadap Biden.
Sebuah jajak pendapat awal bulan ini menunjukkan bahwa 53 persen warga AS tidak menyetujui langkah sang presiden dalam penanganan terkait perang Gaza.

(oln/TC/*)

By admin