Bikin Kiev dan Kharkiv Remuk, Begini Dahsyatnya Kekuatan Rudal Hipersonik Khinzal Rusia

Dua kota utama di teritoral Ukraina, Kiev (ibu kota negara, dan Kharkiv dilaporkan mengalami kerusakan parah karena ledakan serangan rudal hipersonik Khinzal oleh Rusia, Selasa (2/1/2024) dini hari.
Kepala Angkatan Udara Ukraina, Letnan Jenderal Mykola Oleschuk dalam sebuah pernyataan menyebut, arah utama serangan Rusia ini adalah ibu kota Ukraina.
Moskow disebutkan menembakkan sebanyak 10 rudal hipersonik Khinzal dalam serangan yang didahului oleh penyerbuan drone ke wilayah udara Ukraina.“Fasilitas infrastruktur penting, fasilitas industri, sipil dan militer diserang,” kata Letnan Jenderal Mykola Oleschuk.
Dalam video serangan rudalRusiayang beredar di media sosial, ledakanrudal hipersonik KinzhalRusiaini membuatKievbermandikan cahaya.
Rudal dikabarkan diluncurkanRusiamelalui Jet Tempur MIG-31 yang diketahui mampu membawa amunisi berhulu ledak nuklir.

Melaju 10 Kali Kecepatan Suara
Kremlin menyebut rudal hipersonik Kinzhal, yang juga dikenal dengan julukan \”Killjoy\” oleh NATO, sebagai peluru hipersonik dan tak terhentikan.
Rudal tersebut, kata militer Rusia, memiliki jangkauan hingga 1.240 mil dan dapat melaju dengan kecepatan hingga 10 kali kecepatan suara.
Kinzhal diperkenalkan oleh Putin pada tahun 2018 sebagai bagian dari rangkaian senjata “generasi berikutnya”.
Namun para pakar Barat mengatakan, pelabelan rudal hipersonik oleh Moskow menyesatkan.
Barat juga menilai Moskow terlalu berlebihan soal kemampuan rudal hipersonik Kinzhal.
Analis militer Barat juga menyebut, kemungkinan rudal tersebut tidak kebal terhadap pertahanan udara seperti yang selama ini diklaim, sebuah hal yang belakangan dibuktikan Rusia dengan ledakan dahsyat di Kiev, Selasa dini hari tadi.Kementerian Pertahanan Rusia merilis video yang memperlihatkan jet tempur MiG-31 K milik Rusia membawa rudal Kinzhal saat latihan militer, 19 Februari 2022. (HANDOUT / RUSSIAN DEFENCE MINISTRY / AFP)Serangan rudal ini secara cepat menjadi ciri rutin serangan rudal Rusia ke Ukraina, tak lama setelah Kremlin melancarkan invasi besar-besaran ke negara tersebut pada Februari 2022.
Namun pada bulan Oktober, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan Kinzhal “secara efektif masih dalam tahap uji operasional, dengan kinerjanya di Ukraina hingga saat ini buruk.”
\”Di atas kertas, senjata ini masih “sangat mumpuni,” namun “hampir pasti perlu ada perbaikan signifikan dalam cara Rusia menggunakannya” agar bisa menggunakannya sesuai rancangan,\” kata pemerintah Inggris.
Atas bukti serangan terbaru Rudal Hipersonik Kinzhal ke Kive ini, Rusia sepertinya menerima saran dari Inggris dengan menyempurnakan bom berkecepatan tinggi tersebut.

By admin