Sejak Januari 2023, ribuan mantan tentara bayaran Rusia telah kembali dari garis depan perang Rusia-Ukraina untuk beradaptasi dengan kehidupan normal. Banyak dari mereka adalah penjahat yang direkrut untuk berperang demi bebas dari jeruji besi. Seorang perempuan Rusia yang memutuskan untuk mendidik kembali eks tentara bayaran Wagner.
Seorang pria paruh baya tampak berdiri di jalan raya Trans-Siberia tak jauh dari kota Krasnoyarsk, sekitar 2.000 mil sebelah timur Moskow, ketika sebuah mobil putih berhenti di depannya.
Pria itu mengenakan baju kamuflase yang biasa dikenakan tentara, dengan emblem berwarna hitam dan merah bertuliskan “Wagner” – kelompok tentara bayaran Rusia yang dikategorikan sebagai organisasi teroris di Inggris, Prancis dan negara-negara lain.
Di dalam mobil ada Olga Antipina, perempuan berusia 48 tahun.
Olga memilih membantu eks tentara bayaran Wagner untuk beradaptasi dengan kehidupan normal setelah mereka kembali dari garis depan perang Rusia di Ukraina.
Perempuan yang tinggal di kota kecil Sosnovoborsk itu tidak mengenal Valeriy Molokov, tapi dia tahu masa lalunya.
Sebelum direkrut oleh Wagner, pria berusia 54 tahun ini menjalani hukuman penjara karena kasus pembunuhan.
Namun, Olga setuju untuk membantunya.
Puluhan ribu narapidana direkrut
Rusia mulai memulai perekrutan massal narapidana empat bulan setelah invasi di Ukraina pada tahun 2022.
Hampir 50.000 narapidana Rusia ikut berperang, karena mereka dijanjikan pengampunan dalam waktu enam bulan dan pembayaran tunai dalam jumlah besar setelah mereka kembali.
Ribuan orang meninggal, namun banyak dari mereka berhasil bertahan hidup dan kembali ke rumah.
Kembalinya mantan tentara bayaran kelompok Wagner ke Rusia menimbulkan perpecahan pendapat di negara tersebut.
Banyak dari mereka takut terhadap para mantan tentara bayaran dan banyak yang menganggap pengampunan kepada para narapidana tak bermoral.